Konten dari Pengguna

Bacaan Doa Tawasul dan Keutamaan Mengamalkannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
22 Juli 2021 8:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berdoa menggunakan tawasul. Sumber: Freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berdoa menggunakan tawasul. Sumber: Freepik.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Doa tawasul diucapkan umat Muslim kepada Allah SWT dengan melibatkan perantara agar doa tersebut lebih cepat dikabulkan oleh Allah. Perantara tersebut berupa amal baik kita atau pun orang salih yang kita anggap mempunyai posisi lebih dekat kepada Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad telah mengajarkan umatnya untuk bertawasul jika berdoa. Ia memberi contoh ketika ia berziarah di makam Fathimah binti Asad. Dikutip dari Madrasah ruhaniah oleh Jalaluddin Rakhmat, Nabi bersabda, "Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu dengan bertawasul kepada nabi-nabiMu dan nabi-nabi yang Kau utus sebelum aku."
Selain contoh hadist tersebut, terdapat hadist lainnya yang menyampaikan hal yang sama, "Ya Allah, aku bermohon kepadaMu melalui tawasul kepada NabiMu dan keluarganya, janganlah engkau azab mayit ini."
Sebuah hadist menyebutkan, barangsiapa yang berziarah ke kuburan dan membaca doa itu, Allah akan menganugerahkan perlindungan dari dahsyatnya kiamat.
Kemudian, contoh bertawasul yang diajarkan ini dilanjutkan hingga masa sahabat Nabi. Sebuah atsar (kabar dari sahabat) berbunyi,
ADVERTISEMENT
عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ إِنَّ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ كَانَ إِذَا قَحَطُوْا اسْتَسْقَى بِالعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ المُطَلِّبِ فَقَالَ اللَّهُمَّ إِنَّا كُنَّا نَتَوَسَّلُ إَلَيْكَ بِنَبِيِّنَا فَتُسْقِيْنَا وَإِنَّا نَنَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِعَمِّ نَبِيِّنَا فَاسْقِنَافَيَسْقُوْنَ. أخرجه الإمام البخارى فى صحيحه ج: 1 ص:137
Dari Anas bin malik bahwa Umar bin Khattab ketika menghadapi kemarau panjang, mereka meminta hujan melalui Abbas bin Abdul Muttalib, lalu Umar berkata: "Ya Allah, kami telah bertawassul dengan Nabi kami SAW dan Engkau beri kami hujan, maka kini kami bertawassul dengan Paman Nabi kita SAW, maka turunkanlah hujan..”. maka hujanpun turun.” (HR. Bukhori)
Dalam NU Online, Imam Syaukani mengatakan bahwa tawasul kepada Nabi Muhammad SAW ataupun kepada yang lain (orang salih) merupakan ijma’ para sahabat. Sehingga, sudah menjadi keputusan bersama bahwa tawasul itu diperbolehkan.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan bahwa tawasul bukanlah meminta kekuatan kepada orang mati atau yang hidup. Tetapi tawasul adalah meminta kepada Allah melalui perantara kesalihan seseorang atau yang dekat derajatnya kepada Allah.
Ilustrasi berdoa menggunakan tawasul. Sumber: Flickr.com

Bacaan Doa Tawasul

Terdapat beberapa bacaan doa tawasul yang bisa digunakan untuk berdoa ataupun dikirimkan kepada orang yang sudah meninggal. Dikutip dari NU Online, berikut adalah bacaan doa tawasul yang biasa digunakan.
اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وإِخْوَانِهِ مِنَ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِيْنَ وَالأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالعُلَمَاءِ العَامِلِيْنَ وَالمُصَنِّفِيْنَ المُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ المَلَائِكَةِ المُقَرَّبِيْنَ،
ثُمَّ اِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ القُبُوْرِ مِنَ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا إِلَى آبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَأَسَاتِذَةِ أَسَاتِذَتِنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِمَنْ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
ADVERTISEMENT
Artinya: “Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan saudaranya dari kalangan pada nabi, rasul, wali, syuhada, orang-orang saleh, sahabat, tabi'in, ulama al-amilin, ulama penulis yang ikhlas, semua malaikat Muqarrabin,
Kemudian semua ahli kubur Muslimin, Muslimat, Mukminin, Mukminat dari Timur ke Barat, baik di laut dan di darat, khususnya bapak kami, ibu kami, kakek kami, nenek kami, guru kami, pengajar dari guru kami, ustadz kami, pengajar ustadz kami, mereka yang telah berbuat baik kepada kami, dan bagi ahli kubur/arwah yang menjadi sebab kami berkumpul di sini. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…” (ULY)