Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Bacaan Sholawat Adzimiyah Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya
6 Maret 2023 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip laman NU, sholawat ini ditulis oleh Sayyid Ahmad bin Idris al-Maghrabi. Menurut Ahmad Hasan Afandi dalam buku Kontroversi Politik Kyai Tarekat, beliau adalah salah satu keturunan Nabi Muhammad SAW.
bagaimana bacaan lengkap sholawat adzimiyah dan apa keutamaan mengamalkannya? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Keutamaan Sholawat Adzimiyah
Ada banyak keutamaan sholawat nabi bagi seorang Muslim yang mengamalkannya . Khusus sholawat adzimiyah, salah satu keutamaan yang akan diperoleh bagi yang mengamalkannya yaitu mendapat kemuliaan dalam kuburnya.
Hal itu disampaikan Syekh Yusuf bin Ismail an-Nabhani dalam salah satu kitabnya, Jami’u Karamatil Auliya. Mengutip laman NU, Syekh Yusuf mengisahkan, suatu ketika ada seorang murid Sayyid Ahmad bin Idris al-Maghrabi yang meninggal dunia di Makkah.
ADVERTISEMENT
Saat penguburan jenazah, salah seorang kasyf yang duduk di dekat makam tersebut melihat malaikat Izrail. Ia melihatnya membawa permadani dan cahaya dari surga.
Malaikat Izrail kemudian memperluas kuburan tersebut dan memasukan cahaya di dalamnya. Kejadian ini membuat kasyf tersebut berkhayal sambil memohon kepada Allah agar turut diberi kemuliaan tersebut.
Kemudian malaikat Izrail menengok ke arahnya dan berkata:
كُلُّ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مِثْلُ هٰذِهِ الْكَرَامَةِ بِبَرَكَةِ الصَّلَاةِ الْعَظِيْمَةِ الْمَنْسُوْبَةِ لِلسَّيِّدِ أَحْمَدْ بِنْ اِدْرِيْس
Artinya, “Setiap seseorang dari kalian semua bisa (mendapatkan) kemuliaan ini disebabkan berkah dari sholawat agung yang nisbatkan kepada Sayyid Ahmad bin Idris (sholawat adzimiyah).”
Bacaan Sholawat Adzimiyah
Untuk umat Muslim yang ingin mengamalkan sholawat adzimiyah, berikut bacaan lengkapnya beserta latin dan terjemahannya:
ADVERTISEMENT
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ بِنُوْرِ وَجْهِ اللهِ الْعَظِيْمِ الَّذِيْ مَلَاءَ أَرْكَانِ عَرْشِ اللهِ الْعَظِيْمِ وَقَامَتْ بِهِ عَوَالِمُ الْعَظِيْمِ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ ذِي الْقَدْرِ الْعَظِيْمِ بِقَدْرِ عَظَمَةِ ذَاتِ اللهِ الْعَظِيْمِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ
وَنَفَسٍ عَدَدَ مَا فِيْ عِلْمِ اللهِ الْعَظِيْمِ صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ اللهِ الْعَظِيْمِ تَعْظِيْمًا لِحَقِّكَ يَامَوْلَانَا يَامُحَمَّدُ يَاذَا الْخُلُقِ الْعَظِيْمِ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى اٰلِهِ مِثْلَ ذٰلِكَ وَاجْمَعْ بَيْنِيْ وَبَيْنَهُ كَمَا جَمَعْتَ بَيْنَ الرُّوْحِ وَالنَّفْسِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا يَقْظَةً وَمَنَامًا وَاجْعَلْهُ يَا رَبِّ رُوْحًا لِذَاتِي مِنْ جَمِيْعِ الْوُجُوْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ يَاعَظِيْمُ
Allâhumma innî as-aluka binûri wajhillâhil ‘adhîmi allazî mala-a arkâna ‘arsyillâhil ‘adhîmi wa qâmat bihi ‘awâlimul ‘adhîmi an tushalliya ‘alâ sayyidinâ wa mawlânâ muḫammadin dzil qadril ‘adhîmi bi qadri ‘adhamatillâhil ‘adhîmi fî kulli lamḫatin
ADVERTISEMENT
Wa nafasin ‘adada mâ fî ‘ilmillâhil ‘adhîmi shâlâtan dâ-imatan bi dawâmillâhil ‘adhîmi ta’dzîman li haqqika yâ maulânâ yâ muḫammadu yâ dzal khuluqil ‘adhîmi wa sallim ‘alaihi wa ‘alâ âlihi mitsla dzâlika wajma’ bainî wa bainahu kamâ jama’ta bainar rûḫi
Wan nafsi dhâhiran wa bâthinan yaqdhatan wa manâman ya rabba rûḫan li dzâtî min jamî’il wujûhi fiddun-yâ wal âkhirati yâ ‘adhîm
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan cahaya Dzat Allah Yang Maha Agung, yang memenuhi tiang-tiang arasy Allah yang agung.
Dengannya, berdirilah alam-alam (ciptaan) Allah Yang Maha Agung, agar sholawat tersampaikan atas pelindung kami, Muhammad saw, yang memiliki derajat yang agung, sebesar keagungan Dzat Allah Yang Maha Agung dalam setiap kedipan dan napas,
ADVERTISEMENT
Sebanyak apa yang ada (tertulis) dalam ilmu Allah Yang Agung. Dengan sholawat yang abadi seiring keabadian Allah Yang Maha Agung untuk mengagungkan kedudukanmu, wahai junjungan kami, wahai Muhammad, wahai yang memiliki akhlak yang agung.
(Ya Allah) sampaikanlah salam kepada beliau serta keluarganya seperti yang demikian (disebut) itu. Kumpulkanlah aku dengannya sebagaimana Engkau kumpulkan antara ruh dan napas, secara lahir maupun batin, dalam keadaan terjaga maupun tidur.
Jadikanlah dia, ya Allah, sebagai ruh bagi jiwaku, dari setiap arah di dunia dan di akhirat, wahai Dzat Yang Maha Agung.”
(NSA).