Bacaan Talbiyah, Rangkaian Ibadah Haji dan Umrah yang Wajib Diamalkan

Ilustrasi haji Foto: iStockphoto

Talbiyah merupakan salah satu bagian dari rangkaian amalan wajib dalam pelaksanaan ibadah haji maupun umrah. Meski terdapat pemahaman yang berbeda, hukum Talbiyah adalah wajib untuk dikerjakan.

Mengutip buku Hajj & Umrah for Woman oleh Indriya R. Dani dan Hj. Hayatillah, terdapat beberapa pemahaman mengenai hukum dan pentingnya Talbiyah dalam ibadah haji atau umrah. Mazhab Hanafi menyatakan talbiyah merupakan bagian dari syarat berihram. Jadi, ihram yang dilakukan tanpa membaca talbiyah maka tidak sah.

Dan menurut sebagian mazhab Maliki, bacaan talbiyah hukumnya wajib. Bagi mereka yang meninggalkan atau tidak mengamalkannya wajib memotong kambing. Dari penjelasan kedua mazhab tersebut, dapat disimpulkan bahwa bacaan talbiyah hukumnya adalah wajib karena menjadi syarat sah ihram.

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Saa’ib bin Khalaad, membaca talbiyah dengan bersuara keras hukumnya adalah sunnah. Rasulullah SAW berkata, “Jibril as telah mendatangiku dan berkata, ‘Perintahkanlah kepada sahabat-sahabatmu agar mereka mengangkat suara sewaktu membaca talbiyah'.” (HR. Tirmidzi)

Lantas, bagaimana bacaan talbiyah? Berikut penjelasan lengkapnya.

Bacaan Talbiyah

Mengutip buku Kumpulan Doa Mustajab Sepanjang Hayat oleh Drs. nurdin Hasan, M.Ag, berikut adalah bacaan talbiyah:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ

Labbaykallahumma labbayk, labbayka la syarika laka labbayk. Innal hamda wan ni‘mata laka wal mulk. La syarika lak.

Artinya: Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu.

Waktu membaca bacaan talbiyah adalah setelah niat ihram dari miqat, baik ihram haji maupun umrah. Itu merupakan contoh yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana dalam sabdanya, “Ambillah contoh dariku manasik kalian."

(PDN)