Konten dari Pengguna
Bagaimana Bunyi Merambat? Ini Penjelasannya
8 Agustus 2024 10:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Kemampuan telinga manusia untuk mendengar bunyi sangat terbatas. Hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya frekuensi getaran yang dihasilkan. Umumnya, telinga manusia normal hanya bisa mendengar bunyi dengan frekuensi antara 20 Hz sampai 20.000 Hz.
Bagaimana Bunyi Merambat?
Dikutip dari buku Panduan Belajar dan Evaluasi IPA oleh Neti Lim, bunyi dapat merambat dari sumber bunyi ke tempat lain melalui perantara. Media perambatan bunyi terdiri dari tiga medium, yakni udara, benda padat, dan benda cair. Berikut proses perambatan bunyi pada tiap media.
1. Perambatan bunyi di air
Bunyi dapat merambat melalui air, namun kecepatan perambatannya lemah. Proses perambatan bunyi di air dapat terjadi apabila zat cair bergesekan dengan zat padat, zair, atau gas dan menghasilkan getaran. Contohnya, batu yang dilemparkan ke dalam air akan menghasilkan bunyi.
ADVERTISEMENT
2. Perambatan bunyi di udara
Medium perambatan bunyi yang paling umum adalah udara. Perambatan bunyi melalui udara ini disebut airborne. Contoh dari perambatan bunyi di udara adalah bunyi yang dihasilkan dari getaran pita suara dan suara guntur saat hujan deras.
3. Perambatan bunyi di benda padat
Benda padat merupakan salah satu medium terbaik dalam menghantarkan bunyi. Perambatan bunyi melalui zat padat sangat cepat. Contoh dari perambatan bunyi di benda padat adalah tembok yang dipukul atau lonceng yang digoyangkan.
Sifat-Sifat Bunyi
Tak hanya bisa merambat melalui medium, bunyi juga mempunyai beberapa ciri khas atau sifat. Berikut contoh sifat-sifat bunyi.
1. Bunyi dapat dipantulkan
Bunyi dipantulkan jika mengenai benda yang permukaannya keras. Pantulan bunyi disebut gema. Contohnya, adalah suara yang dipantulkan kembali saat mengenai dinding atau tebing.
ADVERTISEMENT
2. Bunyi dapat diserap
Getaran dapat diserap jika mengenai benda yang permukaannya lunak. Contoh benda yang dapat menyerap bunyi adalah karpet, karung goni, kertas, kain, busa, atau benang wol.
Penyerapan bunyi dilakukan untuk meredam suara yang dihasilkan. Contohnya, melapisi dinding-dinding gedung bioskop, studio rekaman, studio musik atau gedung pertemuan dengan lapisan busa atau lainnya.
(GLW)