Konten dari Pengguna

Bagaimana Cara Membangun Demokrasi di Kalangan Pelajar Indonesia?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
13 November 2023 10:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pelajar SMA yang membaca buku mengenai sistem demokrasi di Indonesia. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelajar SMA yang membaca buku mengenai sistem demokrasi di Indonesia. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara membangun demokrasi di kalangan pelajar Indonesia? Demokrasi merupakan sebuah proses hidup bernegara yang memungkinkan seluruh masyarakat berpartisipasi aktif dalam membangun negara, termasuk pelajar.
ADVERTISEMENT
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu "demos" yang artinya rakyat dan "kratos" yang berarti kekuasaan. Jadi, demokrasi adalah sistem pemerintahan yang kekuasaan tertingginya berada di tangan rakyat.
Pemahaman tentang demokrasi sangat penting bagi masyarakat, terutama di kalangan pelajar sebagai generasi penerus bangsa. Para pelajar perlu memahami prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Jadi, pelajar Indonesia diharapkan mampu menerapkan prinsip demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, bagaimana cara membangun demokrasi di kalangan pelajar?

Bagaimana Cara Membangun Demokrasi di Kalangan Pelajar Indonesia?

Ilustrasi seorang guru yang mengajari murid-muridnya tentang sistem demokrasi di Indonesia. Foto: Unsplash
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa cara membangun demokrasi di kalangan pelajar Indonesia:

1. Pendidikan Demokrasi yang Terintegrasi

Cara pertama yang bisa dilakukan adalah memasukkan pendidikan demokrasi ke dalam kurikulum sekolah.
Sehingga, para pelajar akan mempelajari materi yang berkaitan dengan demokrasi, seperti sistem pemerintahan, hak asasi manusia, peran masyarakat sipil, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT

2. Menciptakan Suasana Demokratis di Kelas

Menciptakan suasana demokrasi di kelas merupakan bagian penting dari pembentukan karakter moral individu sebagai warga negara. Nilai-nilai demokratis ini perlu diajarkan sejak dini di sekolah, terutama di dalam kelas.
Mengutip buku Inspirasi Praktik Baik Pendidikan Karakter Berbasis Kelas dan Komunitas oleh Doni Koesoema, dkk., salah satu contoh demokrasi di sekolah adalah partisipasi guru dalam menciptakan lingkungan kelas yang demokratis, sehingga menumbuhkan rasa hormat antarsesama anggota kelas.
Partisipasi aktif dari seluruh pelajar di kelas merupakan sebuah pengalaman berdemokrasi. Demokrasi perlu ditumbuhkan sejak awal melalui kebersamaan sebagai satu komunitas yang memiliki tujuan bersama.
Jika ini dilakukan dengan baik, setiap anggota kelas artinya sudah belajar bagaimana berdemokrasi secara sederhana. Nantinya, ini dapat mempersiapkan diri mereka untuk terlibat dalam kehidupan berdemokrasi di masyarakat.
ADVERTISEMENT

3. Melakukan Pemilihan dan Pemungutan Suara di Sekolah

Ilustrasi para pelajar di sekolah yang melakukan pemilihan ketua OSIS. Foto: Unsplash
Praktik demokrasi yang umum dilakukan di sekolah adalah pemilihan ketua kelas atau ketua OSIS dengan proses yang transparan dan adil.
Dengan terlibat aktif dalam pemilihan dan pemungutan suara tersebut, pelajar secara aktif ikut berpartisipasi dalam praktik demokrasi di sekolah.
Pengalaman ini dapat membuka mata mereka terhadap konsep dasar demokrasi dan cara mereka mengambil keputusan sebagai anggota masyarakat.

4. Aktif Mengikuti Organisasi Pelajar

Aktif mengikuti organisasi dapat menjadi wadah bagi pelajar untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kehidupan sekolah. Proses ini bermanfaat dalam membentuk kemandirian dan tanggung jawab pada diri pelajar.

5. Melaksanakan Diskusi dan Debat Aktif

Menyelenggarakan diskusi dan debat di lingkungan sekolah adalah cara efektif untuk melatih pelajar dalam berpikir kritis, berbicara dengan bijaksana, dan menghargai berbagai sudut pandang.
ADVERTISEMENT
Berpikir kritis itu penting bagi setiap pelajar Indonesia. Ini merupakan perwujudan dari proses berpikir positif untuk membangun sesuatu yang berguna bagi orang banyak.
Berdasarkan buku Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) untuk SMP/MTs Kelas VIII oleh Sri Nurhayati, kritis dalam berpikir akan memicu tindakan yang mengarah dalam penyelesaian suatu masalah.
Aktivitas ini tidak hanya membentuk keterampilan komunikasi, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang isu-isu sosial dan politik yang relevan. Dengan begitu, pelajar bisa menghadapi isu-isu tersebut secara kritis dan mencari solusi dari permasalahan tersebut.
(SFR)