Konten dari Pengguna

Bagaimana Cara Menghitung UKT dari Gaji Orang Tua? Ini Penjelasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
13 Februari 2025 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Menghitung UKT dari Gaji Orang Tua. Foto: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Menghitung UKT dari Gaji Orang Tua. Foto: Pexels.
ADVERTISEMENT
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menentukan besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) berdasarkan penghasilan orang tua. Oleh karena itu, calon mahasiswa perlu mengetahui cara menghitung UKT dari gaji orang tua agar bisa memprediksi berapa biaya yang harus dibayarkan.
ADVERTISEMENT
Penentuan UKT biasanya mulai dilakukan PTN setelah berakhirnya Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Selama proses ini, PTN akan mengumpulkan data pribadi calon mahasiswa baru, termasuk informasi mengenai kondisi ekonomi keluarga.
Data tersebut kemudian akan menjadi dasar pertimbangan PTN dalam menetapkan besaran UKT yang harus dibayarkan oleh setiap mahasiswa.

Cara Menghitung UKT dari Gaji Orang Tua

Ilustrasi Menghitung UKT dari Gaji Orang Tua. Foto: Pexels.
Menurut buku Analisis Kebijakan Pendidikan karya Jejen Musfah, UKT pada umumnya dihitung dengan mengurangi Biaya Kuliah Tunggal (BKT) menggunakan dana Bantuan Operasional PTN (BOPTN).
Ketentuan mengenai UKT telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 2 Tahun 2024. Dalam aturan ini, disebutkan bahwa mahasiswa hanya perlu membayar UKT tanpa biaya tambahan lainnya.
ADVERTISEMENT
Besaran UKT ditentukan oleh pimpinan PTN, tetapi tidak boleh lebih dari dua kali lipat BKT. Selain itu, UKT juga paling sedikit dikelompokan menjadi dua golongan, di mana masing-masing golongan memiliki ketentuan besaran UKT yang berbeda.
Perlu diketahui, cara menghitung UKT dari gaji orang tua berbeda-beda di setiap PTN. Sebagian PTN menjelaskan cara yang digunakan melalui web resminya atau pada saat daftar ulang. Namun, ada juga PTN yang tidak menjelaskannya.
Setiap PTN memiliki sistem penggolongan UKT yang berbeda, tergantung pada berbagai faktor seperti akreditasi kampus, fakultas atau program studi, fasilitas, biaya hidup di sekitar kampus, serta kebijakan yang berlaku pada tahun berjalan.
Berdasarkan penggolongan ini, pihak kampus akan menetapkan rentang pendapatan orang tua yang sesuai untuk setiap golongan UKT. Semakin besar penghasilan orang tua, maka semakin tinggi pula golongan UKT yang akan dikenakan.
ADVERTISEMENT
Walaupun masing-masing PTN memiliki cara perhitunganya sendiri, tetapi setiap PTN sepakat bahwa semakin tinggi golongan calon mahasiswa, akan semakin besar biaya UKT yang harus dibayarkan.
Umumnya, golongan satu merupakan kategori UKT terendah yang diperuntukkan bagi mahasiswa reguler atau non-KIP Kuliah dengan kondisi ekonomi kurang mampu. UKT tertinggi biasanya berada pada golongan di atas 6. Golongan ini ditetapkan untuk mahasiswa dari keluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke atas.
Sebagai contoh, Universitas Gadjah Mada (UGM) mengelompokan delapan golongan UKT, di mana UKT terendah berada di golongan satu, yaitu Rp 500 ribu. Sementara itu, UKT tertinggi adalah golongan delapan, yaitu Rp 8-10 juta tergantung program studi yang dipilih.
ADVERTISEMENT
(DR)