Konten dari Pengguna

Bagaimana Cara Pohon Bambu Beradaptasi dengan Lingkungan Sekitarnya?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
2 Desember 2020 9:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pohon bambu. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pohon bambu. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Setiap makhluk hidup di muka bumi harus selalu beradaptasi dengan lingkunganya. Adaptasi merupakan proses penyesuaian diri dengan lingkungan agar bisa bertahan hidup.
ADVERTISEMENT
Penyesuaian diri tersebut menjadi sangat penting bagi setiap makhluk hidup. Dan masing-masing makhluk hidup memiliki caranya sendiri untuk beradaptasi.
Sama halnya dengan manusia dan hewan, tumbuhan pun melakukan adaptasi. Salah satu tumbuhan yang melakukan adaptasi adalah pohon bambu.

Adaptasi Pohon Bambu

Bambu merupakan tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Ia bisa hidup di tempat yang memiliki cukup air. Dengan kondisi lingkungan yang cukup air, bambu bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
Sama halnya dengan tanaman lain, bambu juga melakukan adaptasi dengan lingkungan sekitar. Sebagai bentuk adaptasinya, bambu memiliki bulu halus yang menempel pada bagian batang.
Bulu halus ini akan terasa gatal jika disentuh. Bulu halus yang kerap ditemui pada bambu yang masih muda berungsi untuk menjauhkan ancaman musuh yang mencoba merusaknya. Bulu halus ini tumbuh saat bambu masih kecil dan akan berkurang seiring pertumbuhannya.
ADVERTISEMENT
Pohon bambu juga memiliki akar panjang yang berguna untuk menyerap air sebanyak mungkin dan menjadikannya sebagai cadangan.
Selain itu pertumbuhan bambu juga sangat pesat setiap harinya. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, bambu bisa tumbuh sepanjang 60 cm per hari atau lebih, tergantung pada kondisi tanahnya. Pertumbuhan bambu ini memudahkannya untuk mendapatkan sinar matahari saat berfotosintesis.
(MSD)