Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Bagaimana Hukum Mencintai Suami Orang Lain dalam Islam?
2 Maret 2023 13:34 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Hukum mencintai suami orang lain dalam Islam adalah haram. Karena sudah termasuk kategori zina mata dan zina hati, maka siapa pun yang melakukannya akan mendapatkan balasan setimpal dari Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hukum Islam, zina tidak hanya meliputi perbuatan asusila (berhubungan badan), namun juga meliputi perbuatan dosa yang dilakukan oleh mata, hati, dan telinga. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Allah telah menakdirkan anak Adam sebagian dari zina yang akan dialaminya, bukan mustahil. Zina kedua mata adalah melihat. Zina mulut adalah berkata. Zina hati adalah berharap dan berkeinginan. Sedangkan alat kelamin itu membuktikannya atau mendustakannya." (HR. Bukhari)
Hukum Mencintai Suami Orang dalam Islam
Mencintai suami orang lain dalam Islam berarti melakukan zina mata dan hati. Itu karena orang tersebut tidak mampu menundukkan pandangannya terhadap hal yang diharamkan baginya dan tidak dapat mengendalikan hatinya.
Rasulullah SAW bersabda:
"Mata itu berzina, hati juga berzina. Zina mata adalah dengan melihat (yang diharamkan), zina hati adalah dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang). Sementara kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu." (HR. Ahmad)
ADVERTISEMENT
Menurut Budi Kisworo dalam jurnal berjudul Zina Dalam Kajian Teologis Dan Sosiologis, zina mata adalah perbuatan seseorang yang memandang aurat orang lain sehingga memunculkan perasaan syahwat dalam hatinya. Sedangkan pengertian zina hati adalah saat seseorang tidak dapat mengendalikan pikirannya dari membayangkan sesuatu yang diharamkan baginya.
Perbuatan dosa ini sering dianggap sepele oleh banyak orang. Faktanya, menurut Ibnu Qayyim, mata dan hati adalah jalan yang digunakan oleh setan untuk menghasut manusia agar terjerumus dalam perbuatan dosa.
Saat seseorang merasa jatuh cinta kepada suami orang lain dan ia tidak lekas bertaubat, maka tindakannya termasuk ke dalam kategori zina mata dan zina hati.
Dampak Buruk Mencintai Suami Orang Lain
Dampak buruk dari mencintai suami orang lain sama seperti dampak zina, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Hilangnya Cahaya Iman
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad SAW Bersabda:
"Tidak akan berzina seorang pezina di waktu berzina jika ia sedang beriman. Dan tidak akan minum khamr, di waktu minum jika ia sedang beriman. Dan tidak akan mencuri, di waktu mencuri jika ia sedang beriman. Di lain riwayat: Dan tidak akan merampas rampasan yang berharga sehingga orang-orang membelalakkan mata kepadanya, ketika merampas jika ia sedang beriman.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan hadits di atas, perbuatan dosa tidak akan mungkin dilakukan apabila ada cahaya iman di dalam hati seseorang. Oleh karenanya, saat manusia terus terjerumus ke dalam perbuatan dosa, maka itu artinya cahaya iman dalam hatinya telah redup.
2. Memutus Rezeki yang Berkah
Rasulullah SAW bersabda: “Seorang hamba dicegah dari rezeki akibat dosa yang diperbuatnya.” (HR. Ahmad)
ADVERTISEMENT
Perbuatan zina mata dan hati akan menyebabkan terputusnya rezeki seseorang.
3. Allah Akan Menyegerakan Balasannya
Dari Ibnu Abi Barkah, Nabi Muhammad bersabda:
"Dua macam dosa yang disegerakan balasannya oleh Allah, yaitu dosa zina dan durhaka kepada orang tua" (Hadits Riwayat Ath Thabrani)
Menurut hadits di atas, Allah SWT akan menyegerakan balasan bagi orang-orang yang melakukan zina. Sebagaimana balasan yang diberikan kepada anak-anak yang durhaka kepada orang tuanya.
4. Mendapatkan Azab yang Berlipat Ganda
Abdullah bin Mas’ud ra pernah bertanya kepada Rasulullah:
"Aku bertanya kepada Rasulullah, "Apakah dosa yang paling besar di sisi Allah ta’ala?" Beliau menjawab, "Yaitu kamu menjadikan sekutu bagi Allah padahal Dialah yang menciptakanmu." "Sungguh itu sangatlah besar. Lalu apa lagi?" tanyaku kembali. Beliau menjawab, "Yaitu kamu membunuh anakmu karena takut kelak ia makan bersamamu." "Lalu apa lagi," tanyaku lagi. Beliau menjawab, "Yaitu kamu berzina dengan kekasih (maksudnya istri) tetanggamu."
ADVERTISEMENT
Maka Allah SWT menurunkan pembenaran dari sabda beliau dengan firman-Nya, “Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu dalam keadaan terhina, kecuali siapa saja yang bertaubat.” (Al-Furqan: 68-70) [Diriwayatkan Ahmad, An-Nasa’i]
Menurut penjelasan hadits tersebut, balasan yang diberikan kepada pelaku zina adalah azab yang akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Namun, balasan tersebut akan Allah hapuskan apabila mereka bertaubat.
(PHR)