Konten dari Pengguna

Bagaimana Menumbuhkan Rasa Cinta Pada Ideologi Pancasila?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
14 September 2020 18:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila
ADVERTISEMENT
Pancasila merupakan ideologi dasar sekaligus pedoman kehidupan yang mampu menyatukan bangsa Indonesia. Pancasila memuat lima prinsip yakni Ketuhanan, Kemanusiaan, Kesatuan, Kerakyatan dan Keadilan.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi ideologi, nilai dalam Pancasila juga dapat diartikan sebagai cita-cita bangsa. Artinya, nilai-nilai yang dimuat dalam Pancasila dapat menjadi visi untuk menjalankan kehidupan bernegara.
Sebagai idelogi dasar negara, Pancasila tentunya harus dihormati dan dicintai. Lalu, bagaimana cara mencintai Pancasila?

Berikut cara menumbuhkan rasa cinta pada ideologi Pancasila.

Pancasila foto:Antara

Memahami Sejarah Pancasila

Untuk mencintai Pancasila, masyarakat dapat mempelajari sejarah Pancasila terlebih dahulu. Mulai dari ide pencetusan, tokoh pencetus, hingga tujuan pembentukan Pancasila. Dengan begitu, masyarakat dapat turut berbangga dan mencintai kehadiran Pancasila di Indonesia.

Mempelajari Ideologi Pancasila

Selain memahami sejarahnya, masyarakat juga harus mempelajari dan mengenal Pancasila sebagai bagian dari sendi kehidupan bangsa Indonesia. Dengan memahami pentingnya nilai Pancasila, masyarakat akan lebih mudah mencintai Pancasila.
ADVERTISEMENT

Merenungkan Nilai Pancasila

Dengan merenungkan nilai Pancasila, kita dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap Pancasila dan Tanah Air. Selain itu, kita juga dapat menumbuhkan nilai empati pada sesama.

Mengamalkan Nilai Pancasila

Rasa cinta pada dapat tumbuh melalui pengamalan ideologi nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, mengamalkan sila pertama yang berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa dengan cara menghormati dan menghargai agama yang dipeluk orang lain. Atau mengamalkan sila ketiga dengan cara bergotong royong di lingkungan tempat tinggal.
(GTT)