Bagaimana Philo Farnsworth Bisa Memproduksi Sistem Televisi Elektronik?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
10 September 2020 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Philo Farnsworth. Foto: Bettmann / Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Philo Farnsworth. Foto: Bettmann / Getty Images
ADVERTISEMENT
Pengembangan televisi hingga menjadi seperti saat ini melibatkan serangkaian proses panjang. Penemuannya tidak terjadi dalam satu waktu, tetapi bertahap dan melibatkan banyak ilmuwan. Jadi televisi tidak muncul dari karya seorang penemu saja.
ADVERTISEMENT
Tokoh-tokoh yang bisa disebut sebagai pembuka jalan untuk menciptakan teknologi televisi adalah Samuel Morse dan Alexander Graham Bell. Morse dengan penemuan telegramnya pada 1835 dan Alexander Graham Bell dengan penemuan telepon (1876).
Langkah penting lainnya dalam pengembangan teknologi komunikasi jarak jauh terjadi pada 1887, ketika Heinrich Rudolf Hertz menemukan gelombang radio. Dikutip dari Encyclopedia, segera setelah telepon diperkenalkan, para ilmuwan mulai bermimpi tentang kemungkinan untuk bisa melakukan transmisi gambar visual dari orang, objek, dan peristiwa.
Sejak saat itu, berbagai percobaan untuk menciptakan teknologi yang saat ini dikenal sebagai televisi terus dilakukan. Philo Farnsworth ilmuwan asal Amerika Serikat berhasil melakukan terobosan setelah mengembangkan sistem televisi elektronik pertama pada 1927. Saat itu usianya baru 21 tahun.
ADVERTISEMENT
Namun idenya tentang televisi elektronik muncul saat Farnsworth berusia remaja. Ia dibesarkan di negara bagian Utah tanpa memiliki saluran listrik. Keluarganya kemudian pindah ke sebuah pertanian di Idaho, di mana Farnsworth sangat senang melihat sistem pembangkit listrik Delco.
Philo Farnsworth. Foto: Science photo library
Sejak saat itu ia gemar membaca majalah sains dan menciptakan alat-alat sederhana yang memudahkan pekerjaan rumah tangga. Saat remaja, ia mulai mempelajari teknologi televisi. Saat itu Farnsworth berpendapat sistem mekanik dalam televisi masih terlalu lambat untuk membaca dan menyusun gambar dalam hitungan detik.
Ia berpikir bahwa sistem elektronik akan cukup cepat untuk melakukannya. Namun, perjalanan Farnsworth untuk mengembangkan idenya tidak mulus.
Ayahnya meninggal tahun 1924 dan ia harus fokus menamatkan SMA sambil bekerja. Setelah mimpinya sempat tertunda, pada 1926 Farnsworth mulai bekerja untuk mengumpulkan dana sumbangan dari George Everson dan Leslie Gorrell. Ia meyakinkan mereka untuk bekerja sama memproduksi sistem televisi yang ia rancang.
ADVERTISEMENT
Tidak lama setelahnya, Farnsworth dan istrinya pindah ke Los Angeles agar bisa lebih dekat dengan komunitas para ilmuwan. Everson juga mendapatkan dana tambahan sebesar USD 25.000 dan ruang laboratorium di Crocker First National Bank of San Francisco.
Akhirnya, Farnsworth bisa mengembangkan jenis tabung elektron khusus yang digunakan sebagai tabung kamera dalam sistem televisi. Tabung ini disebut “image dissector”.
Secara sederhana, image dissector "menangkap" dunia luar melalui lensa kaca, yang memfokuskan citra yang diperoleh tersebut melalui dinding kaca bening dalam tabung ke pelat khusus yang dilapisi dengan sesium oksida.
Philo Farnsworth. Foto: Wikipedia
Ketika cahaya mengenai sesium oksida, ia memancarkan elektron. Agar lebih mudah memahami, Anda dapat membayangkan pelat khusus layaknya cermin, yang dapat memantulkan citra yang terbuat dari elecktron.
ADVERTISEMENT
Refleksi elektron yang tidak terlihat ini kemudian diarahkan ke sirkuit detektor yang menangkap elektron dan memperkuatnya. Setelah itu ditransmisikan ke bagian penerima (receiver) televisi.
Pada 7 September 1927, Farnsworth berhasil menyiarkan tayangan menggunakan televisi elektroniknya dan mematenkan temuannya di tahun yang sama.
(ERA)