Bagaimana Proses Terjadinya Hujan? Ini Penjelasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
25 Juni 2020 10:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi awan mendung. Foto: ANTARA FOTO/Yusran Uccang
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi awan mendung. Foto: ANTARA FOTO/Yusran Uccang
ADVERTISEMENT
Hujan merupakan air yang jatuh dari langit berasal dari awan yang terisi penuh dengan embun. Sebelum hujan turun, langit akan terlihat gelap dan mendung. Dan setelah hujan terkadang akan tampak pelangi yang muncul membuat langit terlihat indah.
ADVERTISEMENT
Terjadinya hujan dimulai dari proses evaporasi yang disebabkan oleh sinar matahari. Air yang terdapat di sungat, laut, atau sumber lainnya akan mengalami penguapan.
Setelah itu, proses kondensasi akan terjadi akibat hasil uap yang sudah naik. Uap air akan berubah menjadi embun.
Suhu udara semakin meningkat dan membuat titik-titik embun semakin banyak dan memadat. Awan akan terbentuk dan angin akan membawa awan berisi butiran air menuju lokasi yang suhunya rendah.
Awan-awan tersebut akan berkumpul menjadi awan besar yang berwarna kelabu. Tetesan air hujan mengembun di sekitar bahan mikroskopis yang disebut inti kondensasi awan.
Ilustrasi proses terjadinya hujan. Foto: britannica.com
Tidak semua tetesan air hujan jatuh menyentuh tanah. Namun ada juga yang kembali lagi ke awan dikarenakan air menembus lapisan atmosfer yang lebih hangat dan akhirnya menguap.
ADVERTISEMENT
Diameter air hujan adalah 0,5 milimeter atau 0.02 inci. Bentuknya seperti kue kering, meskipun kita kerap kali melihatnya seperti tetesan air mata.
Hujan juga sering jatuh berbentuk serpihan salju. Namun, mencair ketika jatuh melalui atmosfer. Kecepatan hujan turun tergantung dengan wilayahnya, semakin kering wilayah tersebut maka akan semakin lambat hujan turun.
(AYA)