Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Bahaya Kecubung untuk Kesehatan dan Pertolongan Pertamanya
12 Juli 2024 11:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Keracunan Makanan: Cegah, Kenali, Atasi karya Syifa Mustika (2019), daun kecubung berbentuk oval dan tidak berbulu. Sementara buahnya memiliki bentuk yang khas, yakni bulat yang disertai duri-duri tumpul di sekelilingnya. Sekilas, kecubung mirip seperti buah rambutan yang berwarna hijau muda.
Jika dilihat dari ordo familinya, kecubung tergolong sebagai spesies terong-terongan (Solonaceae). Tanaman ini kerap dijadikan sebagai tanaman hias karena memiliki bunga yang cantik.
Di balik keindahannya, tanaman ini ternyata juga bisa menimbulkan efek halusinasi. Apa saja bahaya kecubung untuk kesehatan ? Untuk mengetahuinya, simaklah pembahasannya lewat artikel berikut ini.
Bahaya Kecubung untuk Kesehatan
Yaya Satyanagara dalam buku Implementasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (2023) menjelaskan bahwa buah kecubung bisa menyebabkan halusinasi dan euforia ketika dihirup. Ini karena kecubung termasuk dalam tanaman opioid, sama seperti ganja dan katinon.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, orang yang mengonsumsinya juga akan mengalami pusing berkepanjangan dan muntah-muntah. Pada kasus yang parah, efek keracunan kecubung justru bisa menyebabkan kelumpuhan pernapasan, koma, bahkan kematian.
Sejumlah peneliti mengatakan bahwa kecubung mengandung atropin, skopolamin, dan hiosiamin yang tergolong sebagai zat antagonis muskarinik. Ketiganya dapat menyebabkan sindrom antikolinergik atau keracunan antidepresan.
Gejala yang muncul akibat keracunan tersebut bisa berupa efek okular (midriasis dan paralisis otot mata), mukosa menjadi kering, gangguan mental (halusinasi, delirium, agitasi, dan kebingungan), gangguan neurologi (kejang dan kaku otot), serta peningkatan denyut nadi, tekanan darah, dan suhu tubuh.
Sampai saat ini, belum ada uji coba khusus soal keracunan kecubung. Biasanya, dokter menitikberatkan diagnosisnya pada anamnesis dan pemeriksaan fisik serta didukung pemeriksaan penunjang lainnya.
ADVERTISEMENT
Pertolongan Pertama Keracunan Kecubung
BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) memberikan tips pertolongan pertama untuk pasien yang mengalami keracunan kecubung. Beberapa tindakan yang bisa dilakukan antara lain:
ADVERTISEMENT
(MSD)