Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Balasan bagi Suami yang Menyakiti Hati Istri Menurut Islam
11 Juli 2022 12:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kehidupan rumah tangga akan selalu dihadapkan pada jalan yang berliku. Perselisihan atau perbedaan pendapat menjadi ujian bagi pasangan suami istri. Jika salah satu pihak merasa frustasi, bukan tak mungkin ia akan berbuat sesuatu yang menyakiti hati pihak lainnya.
ADVERTISEMENT
Dalam rumah tangga, konflik adalah sebuah ujian yang harus diselesaikan dengan kepala dingin. Tujuannya agar pernikahan yang telah dibina dengan penuh cinta bisa menghindari skenario terburuk, yakni perpisahan.
Bagi pasangan Muslim, masing-masing pihak harus memahami dosa dan balasan yang akan didapat jika menyakiti pasangannya. Hal itu juga berlaku untuk suami meski dirinya adalah seorang imam atau pemimpin dalam rumah tangga.
Ia tak boleh berbuat atau berkata yang bisa menyakiti hati istrinya. Jika kelewat batas, akan ada balasan bagi suami yang menyakiti hati istri dalam ajaran Islam. Apa itu?
Balasan bagi Suami yang Menyakiti Hati Istri
Islam memandang seorang istri sebagai pribadi yang setara dengan suami dalam pernikahan. Suami harus memiliki cinta yang tulus untuk memperlakukan istri dengan baik.
ADVERTISEMENT
Dalam surat an-Nisa ayat 19, Allah SWT menjelaskan keutamaan suami memperlakukan istri dengan baik.
"Wahai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa. Janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Pergaulilah mereka dengan cara yang patut. Jikan kamu tidak menyukai mereka, (bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak di dalamnya." (QS. an-Nisa: 19)
Dikutip dari buku Baiti Jannati, haram bagi seorang suami untuk memperlakukan istri secara semena-mena. Suami yang baik kepada istrinya menjadi bukti bahwa dirinya menjaga keimanannya kepada Allah SWT. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
ADVERTISEMENT
"Sesungguhnya di antara kesempurnaan keimanan orang mukmin adalah mereka yang lebih bersikap kasih sayang (berlaku lemah lembut) terhadap istrinya." (HR. Imam At-Tirmidzi)
Dalam buku Kemuliaan Perempuan dalam Islam, agama Islam tidak membenarkan pernikahan yang disertai perilaku dominasi, diskriminasi, eksploitasi, selingkuh, kekerasan, dan poligami. Jadi, bisa dipastikan suami yang menyakiti hati istri akan dibenci oleh Allah SWT dan mendapatkan dosa besar yang membuat tubuhnya ditolak masuk surga.
Seorang suami wajib memperlakukan sang istri sebagaimana sikap Rasulullah SAW kepada para istrinya. Rasulullah selalu bersikap adil dan membuat seluruh istrinya merasa nyaman, sehingga tak ada satu pun yang proses terhadap perilakunya.
"Sebaik-baik kalian adalah yang berbuat baik kepada keluarganya. Sedangkan aku adalah orang yang paling berbuat baik pada keluargaku." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad Darimi, dan Ibnu Hibban)
ADVERTISEMENT
(DAF)