Batas Waktu Sholat Dhuha yang Perlu Dipahami Umat Islam

Ilustrasi sholat dhuha. Foto: Pexels

Sholat dhuha merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw karena memiliki banyak kemuliaan. Namun, terdapat batasan waktu dalam pelaksanaan sholat dhuha yang mungkin belum diketahui oleh sebagian umat Islam.

Ibadah ini menjadi bentuk pengabdian kepada Allah Swt yang dilakukan pada waktu dhuha yang dikerjakan dalam 2-8 rakaat. Dengan melaksanakan sholat dhuha, seorang Muslim akan dimudahkan dan dilancarkan rezekinya.

Guna menghindari kesalahan dalam pengerjaannya, sebaiknya setiap Muslim memahami semua ketentuan sholat dhuha termasuk waktu pelaksanaannya. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Waktu Melaksanakan Sholat Dhuha

Ilustrasi waktu melaksanakan sholat dhuha. Foto: Pexels

Mengutip buku Penuntun Mengerjakan Shalat Dhuha oleh Huriyah Huwaida (2017), waktu sholat dhuha dimulai saat matahari naik sepenggalahan. Dengan kata lain, sholat dhuha dimulai ketika matahari terbit dan berakhir sebelum matahari tergelincir.

Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Syekh Muhammad bin Abdullah Al-Kharasyi Al-Maliki, yaitu:

لِأَنَّ مِنْ طُلُوعِ الشَّمْسِ إلَى الزَّوَالِ لَهُ ثَلَاثَةُ أَسْمَاءٍ فَأَوَّلُهَا: ضَحْوَةٌ وَذَلِكَ عِنْدَ الشُّرُوقِ. وَثَانِيهَا: ضُحًى مَقْصُورٌ وَذَلِكَ إذَا ارْتَفَعَتْ الشَّمْسُ. وَثَالِثُهَا: ضَحَاءٌ بِالْمَدِّ وَذَلِكَ إلَى الزَّوَالِ. وَالْمُرَادُ بِالْوَقْتِ الَّذِي يُنْسَبُ إلَيْهِ الصَّلَاةُ ارْتِفَاعُ الشَّمْسِ وَهُوَ مَقْصُورٌ

Artinya: "Sungguh, waktu antara terbit matahari hingga tergelincir terbagi tiga. Pertama, waktu dhahwah. Waktu itu terjadi pada saat terbit. Kedua, waktu dhuha yang dibatasi dengan naiknya matahari. Ketiga, waktu dhaha. Waktu itu (dimulai dari habis waktu dhuha) hingga tergelincir matahari."

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa waktu pelaksanaan sholat dhuha adalah menjelang tengah hari. Ibadah ini dimulai sejak matahari terbit hingga menjelang waktu sholat zuhur. Dengan demikian, sholat dhuha dapat dilaksanakan mulai pukul 07.00 WIB.

Batas Waktu Sholat Dhuha

Ilustrasi batas waktu melaksanakan sholat dhuha

Meskipun sholat dhuha termasuk ibadah sunnah, pelaksanaannya tidak berlangsung sepanjang hari. Sholat ini memiliki batasan waktu tertentu, sama seperti sholat fardhu lainnya yang harus dikerjakan dalam rentang waktu yang telah ditentukan.

Menurut Syaikh Ibnu 'Utsaimin dalam Syarh Al-Arba'in an Nawawiyah, waktu pelaksanaan sholat dhuha berakhir ketika matahari mulai tergelincir atau masuk ke waktu Zuhur. Hal ini terjadi sekitar 5 hingga 10 menit sebelum waktu zawal (matahari tergelincir ke barat).

Dengan kata lain, batas waktu pelaksanaan sholat dhuha adalah sebelum pukul 11.00 WIB. Sebab, setelah itu sudah memasuki waktu zuhur yang biasanya dimulai sebelum pukul 12.00 WIB.

Setelah waktu zuhur tiba, sholat dhuha tidak boleh lagi dilakukan, karena sudah memasuki waktu yang dilarang untuk melaksanakan sholat sunnah. Waktu tersebut dikenal sebagai waktu haram.

Baca juga: Cara Mandi Taubat dan Bacaan Niatnya yang Benar dalam Islam

Bacaan Niat Sholat Dhuha

Ilustrasi bacaan niat sholat dhuha 2 dan 4 rakaat. Foto: Pexels

Sama seperti mengerjakan sholat fardhu dan lainnya, melakukan sholat dhuha juga wajib diawali dengan niat. Niat sholat dhuha sebaiknya diucapkan dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram saat melaksanakan sholat dhuha.

Dikutip dari buku Dahsyatnya Tahajud, Subuh, & Dhuha: Keberkahan Bangun Pagi oleh Adnan Tarsyah (2016), berikut ini bacaan niat sholat dhuha berdasarkan rakaatnya:

Niat Sholat Dhuha 2 Rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatadh dhuhaa rak'ataini mustaqbilal qiblati adaan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: “Aku niat sholat dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala.”

Niat Sholat Dhuha 4 Rakaat

أصَلَّى سُنَّةَ الضُّحَى اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ آدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli sunnata dhuhaa arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adzaa'an lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Aku niat sholat sunat dhuha empat rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."

(RK)