Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Begini Nasib Kucing Setelah Mati dalam Islam, Akankah Masuk Surga?
13 September 2022 14:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang disukai oleh banyak orang. Dalam Islam, kucing mendapatkan tempat yang istimewa karena termasuk hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Tertulis dalam banyak sumber sejarah bahwa Nabi Muhammad memiliki seekor kucing peliharaan bernama Mueeza. Beliau sangat memanjakannya dan sering menempatkan Mueeza di atas pangkuan.
Mengutip buku The Great Muslimah susunan Fitria Zelfis (2021), dalam salah satu riwayat Ali bin Hasan diceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah membiarkan seekor kucing minum dari bekas wudhunya. Kemudian, beliau menggunakan air tersebut untuk berwudhu kembali.
Ketika sahabat bertanya tentang status air tersebut, Rasulullah menjawab: “Ya Anas, kucing termasuk dalam perhiasan rumah tangga. Ia tidak dikotori sesuatu dan tidak ada najis.”
Kasih sayang Rasulullah terhadap kucing membuat kaum Muslimin juga menyukainya. Jika menjadi hewan kesayangan Rasulullah, apakah kucing juga akan masuk surga? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan mengenai bagaimana nasib kucing setelah mati berikut ini.
ADVERTISEMENT
Nasib Kucing Setelah Mati dalam Islam
Berdasarkan dalil-dalil shahih, para ulama berpendapat bahwa semua hewan yang ada di muka bumi kelak akan dikumpulkan oleh Allah SWT di hari akhirat. Namun, hewan tersebut akan kembali menjadi abu atau tanah.
Dalam Kitab Tafsir Al-Thabari, Abu Hurairah menceritakan sebuah hadits yang disabdakan oleh Rasulullah SAW. Hadits tersebut berbunyi:
إن الله يحشر الخلق كلهم، كل دابة وطائر وإنسان، يقول للبهائم والطيركونوا ترابًا
"Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua makhluk pada hari akhirat kelak. Yaitu setiap hewan, burung-burung, dan juga manusia. Lalu Allah berkata kepada hewan-hewan dan juga burung, "Jadilah kamu tanah."
Berdasarkan hadits tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa nasib kucing setelah mati sama seperti hewan lainnya, yakni tidak akan masuk surga. Mereka akan binasa dan berubah menjadi tanah atau abu.
ADVERTISEMENT
Itu karena semua hewan termasuk kucing adalah makhluk yang tidak mukalaf. Sehingga, mereka tidak memiliki kewajiban apa pun dan tidak pula dilarang melakukan apa pun. Tak ada istilah pahala dan dosa bagi hewan.
Namun, dalam sebuah hadits yang bersumber dari Aisyah RA disebutkan, hewan kurban akan datang di hari kiamat kepada orang yang menjadikannya sebagai kurban, lengkap dengan tanduk, bulu, dan kukunya.
Dalam hadits lain disebutkan, setiap satu lembar bulu hewan kurban akan menjadi satu kebaikan bagi orang yang berkurban tersebut. Hal ini mengisyaratkan betapa berkurban sangat besar manfaat dan pahalanya bagi seorang Muslim, baik di dunia maupun di akhirat.
Kebaikan tersebut dapat mengurangi dan menghilangkan keburukan (sayyi'at). Hewan kurban ini tidak akan masuk surga, mereka hanya mengantarkan orang yang berkurban dan memudahkan jalannya menuju akhirat.
ADVERTISEMENT
Memang ada riwayat yang mengatakan bahwa terdapat 10 hewan yang akan masuk surga termasuk di antaranya unta Nabi Shaleh AS dan kambing pengganti Nabi Ismail AS. Tetapi riwayat ini diragukan keshahihannya.
(MSD)