Benarkah Batas Waktu Sahur Adalah Imsak? Ini Penjelasan yang Tepat

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
16 Maret 2023 17:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi batas waktu sahur (Pexels).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi batas waktu sahur (Pexels).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sahur dan imsak adalah dua hal yang melekat pada bulan Ramadhan. Sebagian masyarakat Muslim di Indonesia terkadang memahami imsak sebagai batas waktu sahur.
ADVERTISEMENT
Padahal apabila merujuk pada KBBI, keduanya memiliki arti yang berbeda. Imsak adalah masa di mana seorang Muslim tidak dapat melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum yang dimulai terbit fajar sadik sampai datang waktu berbuka.
Sementara sahur artinya makan pada dini hari bagi orang-orang yang akan menjalankan ibadah puasa. Lantas, kapan batas waktu sahur yang tepat? Berikut penjelasan lengkapnya yang telah dirangkum dari beberapa sumber.

Mengenal Batas Waktu Sahur dalam Berpuasa

Ilustrasi batas waktu sahur (Pexels).
Husein Ja’far Al-Hadar dalam buku Menyegarkan Islam Kita menjelaskan, imsak berasal dari bahasa Arab amsaka. Apabila diikuti dengan ‘an atau bi akan menjadi imsak ‘an yang artinya menahan diri atau imsak bi yang berarti berpegang teguh.
Sementara sahur artinya adalah makan sebelum fajar. Kegiatan ini merupakan salah satu sunnah berpuasa sehingga hukumnya tidak wajib.
ADVERTISEMENT
Menurut Dr. H. Abdur Rokhim, SQ, MA dalam buku 9 Kenikmatan Bulan Ramadhan, waktu keduanya itu berbeda. Sebab pada zaman Nabi Muhammad SAW tidak dikenal istilah imsak.
Rasulullah dan para sahabat mengenal adanya waktu peringatan akan masuknya Subuh yang dalam perkembangannya disebut imsak oleh masyarakat. Jaraknya adalah 50-60 ayat atau sekitar 10 menit sebelum Subuh, sebagaimana disampaikan pada hadis berikut ini:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ، حَدَّثَهُ: " أَنَّهُمْ تَسَخَرُوا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ قَامُوا إِلَى الصَّلاةِ، قُلْتُ: كَمْ بَيْنَهُمَا؟ قَالَ: قَدْرُ خَمْسِينَ أَوْ سِتِّينَ يَعْنِي آيَةً"
Artinya: Dari Anas ibn Malik, Zaid ibn Tsabit meriwayatkan kepadanya bahwa para sahabat makan sahur bersama-sama Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT
Lalu menunaikan shalat. Saya bertanya berapa lama jaraknya (sahur dan sholat Subuh). Zaid menjawab sekitar (bacaan) 50 atau 60 ayat (HR. Imam al-Bukhari dan Muslim).
Sementara Rizem Azid dalam buku Salah Kaprah! menyebut, hukum makan dan minum setelah imsak diperbolehkan. Sebab batas waktu sahur sebenarnya ketika terbit fajar shadiq (thulu' al-fajr al-shadiq) atau adzan subuh, sebagaimana pendapat empat Imam mazhab.
Adapun dalil yang menjadi dasar pendapat itu adalah firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 187 yang berbunyi:
… وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ
Artinya: … Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam.
ADVERTISEMENT
(NSA).