Bentuk-bentuk Interaksi Sosial dalam Sosiologi

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
19 November 2020 7:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi interaksi sosial. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi interaksi sosial. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, manusia selalu melakukan interaksi sosial. Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin dalam buku Cultural Sociology, A Revision of An Introduction to Sociology, interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia.
ADVERTISEMENT
Bentuk interaksi sosial secara garis besar bisa digolongkan menjadi dua, yaitu proses sosial asosiatif dan proses sosial disasosiatif. Berikut adalah penjelasannya:

Proses Sosial Asosiatif

Interaksi asosiatif merupakan bentuk hubungan yang dilakukan oleh sekelompok orang, di mana interaksi ini mengarah pada kesatuan.
Proses asosiatif juga disebut proses sosial integratif atau konjungtif. Dalam proses sosial ini, masyarakat berada dalam keadaan harmoni yang mengarah pada kerja sama. Oleh sebab itu, proses ini penting untuk persatuan dan kemajuan masyarakat.
Proses asosiatif kemudian dibedakan menjadi empat, yaitu:
1. Kerja sama
Kerja sama adalah suatu usaha bersama untuk mencapai suatu tujuan dan ada unsur saling membantu satu sama lain. Dalam kerjasama, terdapat kesadaran dari setiap orang yang terlibat.
ADVERTISEMENT
2. Akomodasi
Akomodasi adalah suatu usaha yang dilakukan untuk meredakan ketegangan, perbedaan, dan pertentangan. Tujuan akomodasi adalah agar tercipta keseimbangan interaksi sosial terkait norma dan nilai dalam masyarakat. Terdapat delapan bentuk akomodasi yang meliputi:
ADVERTISEMENT
3. Asimilasi
Asmiliasi adalah suatu cara bersikap dan bertingkah laku dalam menghadapi perbedaan, yang ditandai dengan usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan untuk mencapai kesatuan.
Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi di antaranya adalah:
4. Akulturasi
Akulturasi timbul apabila kelompok manusia dari kebudayaan tertentu berhadapan dengan unsur kebudayaan asing. Kemudian, unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.

Proses Sosial Disosiatif

Ilustrasi persaingan. Foto: Pixabay
Proses disosiatif adalah keadaan sosial yang tidak harmonis karena adanya pertentangan antar anggota masyarakat. Yang termasuk interaksi sosial disasosiatif adalah:
ADVERTISEMENT
Kompetisi adalah suatu proses sosial ketika individu atau kelompok bersaing untuk mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu.
Persaingan terjadi apabila beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya sangat terbatas atau sesuatu yang menjadi pusat perhatian umum.
Contohnya adalah persaingan antara dua tim sepak bola untuk merebut kemenangan.
Kontravensi merupakan proses sosial yang ditandai ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka. Penyebabnya adalah karena adanya perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dengan kalangan lain dalam masyarakat.
Contoh kontravensi di antaranya adalah iri terhadap keberhasilan teman dan menjatuhkan nama baik salah satu capres agar masyarakat enggan memilih capres tersebut.
Pertentangan terjadi karena perbedaan dalam masyarakat semakin tajam. Pertikaian dapat muncul apabila individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain melalui ancaman atau kekerasan.
ADVERTISEMENT
(ERA)