Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bentuk Huruf Hijaiyah Sambung dan Tidak Sambung, Apa Perbedaannya?
4 Maret 2022 14:31 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 2 Juni 2022 11:38 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Membaca Alquran sangat dianjurkan bagi umat Muslim. Selain mendapatkan pahala, membaca Alquran juga dapat menenangkan jiwa serta menentramkan hati.
ADVERTISEMENT
Kitab suci umat Islam ini juga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani hidup di dunia. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tidak perlu diragukan lagi sebab keasliannya akan terus terjaga hingga saat ini.
Alquran ditulis menggunakan huruf Arab atau huruf hijaiyah . Huruf hijaiyah adalah abjad dalam bahasa Arab yang terdiri atas 30 huruf (dengan hamzah dan lam alif di dalamnya).
Nama lain dari huruf hijaiyah adalah huruf manthuqah atau huruf yang ada dalam pengucapan bangsa Arab. Dijelaskan dalam buku Saku Santri ala Montessori karya Dwi Rahayu, huruf hijaiyah disebut juga sebagai alfabet Arab yang ditulis dari kanan ke kiri.
Orang yang pertama kali menyusun huruf hijaiyah secara berurutan mulai dari alif sampai ya adalah Nashr Bin ‘Ashim Al-Laitsi. Beliau merupakan salah satu murid Abu Al-Aswad Ad-Du’ali dan keturunan Bani Kinanah.
ADVERTISEMENT
Huruf hijaiyah antara lain alif (ا), ba' ( ب ), ta (ت), tsa(ث), jim ( ج), ha (ح), kho (خ), dal (د), dzal (ذ), ra' (ر), zai' (ز), sin (س), syin (ش), shad (ص), tha' (ط), zho (ظ), ain (ع), ghin (غ), fa' (ف), qaf (ق), kaf (ك) , lam (ل), mim (م), nun (ن), wawu (و), ha (ه), lam alif (لا), hamzah(ء), dan ya'(ي).
Namun dalam penulisannya di dalam Alquran, huruf hijaiyah lebih banyak disambung. Berikut penjelasan tentang perbedaan huruf hijaiyah sambung dan tidak sambung.
Huruf Hijaiyah Sambung
Huruf hijaiyah sambung tidak dapat berdiri sendiri dan penulisannya akan selalu diikuti oleh huruf yang terletak pada sebelum atau sesudahnya.
ADVERTISEMENT
Seperti yang telah dipaparkan oleh Asep B. R dalam bukunya yang berjudul Qur’an Hadits, berikut adalah contoh dari beberapa huruf hijaiyah ketika disambung:
Contoh huruf: ba' ( ب )
Penulisan di awal: بـــِــسْمِ
Penulisan di tengah: نَـعْبُدُ
Penulisan di akhir: اَلْغَيْبُ
Contoh huruf: jim ( ج)
Penulisan di awal: جَسَـدٌ
Penulisan di tengah: يَـسْجُـدُ
Penulisan di akhir: ثَـلْـجٌ
Contoh huruf: sin (س)
Penulisan di awal: سَأَلَ
Penulisan di tengah: يَسْأَلُ
Penulisan di akhir: لَيْسَ
Contoh huruf: kaf (ك)
Penulisan di awal: كَتَبَ
Penulisan di tengah: يَكْتُبُ
Penulisan di akhir: مَلَكَ
Contoh huruf: ha (ه)
Penulisan di awal: هَــذَا
Penulisan di tengah: يَهْدِى
ADVERTISEMENT
Penulisan di akhir: مَالَهُ
Huruf Hijaiyah Tidak Sambung
Dalam penulisannya, huruf hijaiyah memang harus disambung. Namun, ada beberapa huruf hijaiyah yang tidak dapat disambung dengan huruf sesudahnya.
Hal ini sebagaimana telah dijelaskan dalam buku berjudul 5 Jam Lancar Membaca Alquran For Kids yang ditulis oleh Drs. M. Ashim Yahya, bahwa ada 6 huruf hijaiyah yang tidak bisa disambung yakni ا (alif), د (dal), ذ (dzal), ر (ro), ز (zay), و (wau).
Contohnya:
(IMR)