Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Bentuk Pengamalan Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Apa Saja?
20 Agustus 2021 18:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Memahami Pancasila karangan Fais Yonas Bo’a dan Sri Handayani RW (2019), Pancasila mengandung lima sila yang menjadi satu kesatuan utuh atau mono pluralis. Kelima sila tersebut harus dipahami dan diamalkan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Salah satu butir Pancasila yang dapat diamalkan, yakni “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” yang merupakan bunyi dari sila kedua. Lantas, bagaimana cara mengamalkannya? Simak pembahasan berikut!
Bentuk Pengamalan Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Mengutip buku Top Sukses TKD Kampus Ikatan Dinas (2016), bentuk pengalaman sila kemanusiaan yang adil dan beradab ialah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Tidak hanya sila kedua, keempat sila lainnya juga dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah bentuk pengamalannya:
1. Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa
2. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
3. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
ADVERTISEMENT
4.Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Fungsi Kedudukan Pancasila
Berdasarkan informasi dari buku Bahan Ajar Pancasila (2012), Pancasila sebagai dasar negara memiliki fungsi dan kedudukan sendiri, antara lain adalah:
1. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Pancasila sebagai pandangan hidup berarti nilai-nilai Pancasila merupakan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, seluruh segmen aktivitas masyarakat atau penyelenggara negara harus sesuai dengan nilai-nilai dasar Pancasila.
ADVERTISEMENT
2. Pancasila Sebagai Jati Diri Bangsa
Makna Pancasila sebagai jati diri bangsa mengacu pada keberadaan Pancasila sebagai watak, corak, atau ciri khas yang membedakan Indonesia dengan bangsa lainnya.
3. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
Pancasila sebagai ideologi bangsa bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu ideologi terbuka dan tertutup. Pancasila sebagai ideologi terbuka, yaitu Pancasila merupakan bentuk kristalisasi dari ide-ide, cita-cita, keyakinan-keyakinan, masyarakat Indonesia.
Sementara itu Pancasila sebagai ideologi tertutup, yakni gagasan serta pandangan mutlak yang tidak bisa diingkari serta wajib dipatuhi oleh seluruh lapisan masyarakat.
(GTT)