Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Berapa Umur Nabi Nuh yang Sebenarnya? Ini Penjelasannya Menurut Kitab Riwayat
20 Februari 2022 13:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nabi Nuh merupakan cucu dari Nabi Idris AS. Semasa hidupnya, beliau tinggal di sebuah lembah yang terletak di Mesopotamia, Irak Selatan.
Mengutip buku Pengantar 110 Tahun Rempung: Sejarah dan Kepemimpinan di Desa Rempung karya Dr. Usman Munir, Nabi Nuh dianugerai oleh Allah Swt umur yang panjang. Dalam salah satu riwayat disebutkan, umur Nabi Nuh mencapai 1060 tahun.
Dalam riwayat laindikatakan bahwa umur Nabi Nuh mencapai 1010 tahun, 1300 tahun, dan 1780 tahun. Sepanjang perjalanan dakwahnya, Nabi Nuh diterpa dengan berbagai macam cobaan. Nah, berikut rangkuman kisahnya yang menarik untuk Anda simak.
Kisah Nabi Nuh AS
Nabi Nuh diutus untuk mendakwahi kaum kafir yang gemar menyembah berhala. Mereka mulai membuat patung untuk menghormati tokoh-tokoh yang sudah meninggal, di antaranya Wadd, Suwa, Yaghus, Yauq, dan Nasr.
Mengutip jurnal Makna Kisah Nuh AS dalam Al-Qur'an karya Muhammad Rusydi, Wadd berbentuk patung laki-laki sebagai simbol dewa keperkasaan, Suwa berbentuk perempuan sebagai simbol kecantikan atau kelembutan, Yaghus menggambarkan kekuatan, Yauq menggambarkan kecepatan untuk perjalanan dan peperangan, dan Nasr disimbolkan dengan elang yang mampu “mencuri” berita langit dan menganugerahi umur panjang.
ADVERTISEMENT
Selama mendakwahi kaum kafir, Nabi Nuh AS kerap mendapati banyak cobaan dan hinaan. Bahkan anak dan istri beliau pun termasuk dalam golongan kaum kafir tersebut.
Selama beratus-ratus tahun, Nabi Nuh terus menuntun kaumnya agar kembali menyembah Allah Swt. Namun, hanya sedikit dari mereka yang mengikutinya, yaitu sekitar 80 orang saja.
Nabi Nuh pun mengadu kepada Allah dan memohon agar orang-orang durhaka tersbut segera dimusnahkan.
"Ya Tuhanku, jangan Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat, lagi sangat kufur." (QS. Nuh ayat 26-27).
Mendengar doa tersebut, Allah pun mengutus Jibril ke bumi. Nabi Nuh diperintahkan oleh Jibril untuk membuat sebuah bahtera yang besar. Dalam Surat Hud ayat 37, Allah Swt berfirman:
"Dan buatlah bahtera dengan kawalan dan wahyu Kami, dan janganlah merayu kepada-Ku untuk kaum yang zalim, sesungguhnya mereka akan ditenggelamkan."
ADVERTISEMENT
Nabi Nuh dan pengikutnya pun membuat bahtera besar di tengah daratan. Hal ini membuat kaum kafir semakin mengejek beliau dan menyebutnya gila. Namun, Nabi Nuh dan pengikutnya tak menghiraukan ejekan tersebut.
Setelah kapal Nabi Nuh selesai dibangun, Allah Swt pun menurunkan azab berupa hujan lebat selama berhari-hari. Hujan ini membawa bencana banjir.
Di tengah banjir, Nabi Nuh melihat salah satu putranya, Kan'an, tengah berusaha menyelamatkan diri. Beliau berkata "Wahai anakku, naiklah ke kapal bersama kami, jangan bersama orang-orang kafir."
Mendengar seruan ayahnya, Kan'an bergeming dan malah menaiki bukit. Tak lama, air semakin naik hingga menenggelamkan seluruh daratan menjadi lautan. Seluruh penduduk mati tenggelam, termasuk anak Nabi Nuh dan istrinya yang tak mempercayai beliau.
ADVERTISEMENT
(MSD)