Berbohong Demi Kebaikan dalam Islam, Apakah Diperbolehkan?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
9 September 2022 9:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berbohong demi kebaikan dalam Islam. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berbohong demi kebaikan dalam Islam. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi kejujuran. Allah telah berulang kali memerintahkan dalam Al-Quran agar umat-Nya menerapkan kebiasaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Bahkan, orang yang mengada-ada dan sering berbohong disebut sebagai kaum yang tidak beriman kepada-Nya. Dalam Surat An-Nahl ayat 105, Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong.” (QS. An-Nahl: 105)
Allah menegaskannya dalam ayat yang lain. Dia berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.” (Al-Azaab: 70)
Meski telah dilarang, ada kalanya seseorang terpaksa berbohong demi kebaikan. Lantas, bagaimana hukumnya jika hal itu terjadi? Apakah berbohong demi kebaikan dalam Islam diperbolehkan?

Berbohong Demi Kebaikan dalam Islam

Ilustrasi berbohong. Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
Rahmat Kurniawan dalam buku Mulai Kembali ke Titik Nol menjelaskan, pada dasarnya semua kebohongan atau dusta itu dilarang. Namun, ada tiga kebohongan yang dikecualikan, yaitu ketika dalam peperangan, ketika bertindak sebagai juru damai, dan kebohongan suami untuk menyenangkan istrinya.
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW bersabda, “Kebohongan diperbolehkan dalam tiga hal, laki-laki yang berbohong dalam peperangan, mendamaikan di antara yang bertikai, dan laki-laki yang berbohong kepada istrinya untuk membuatnya ridha.”

1. Berbohong dalam Peperangan

Mengutip jurnal Berdusta dalam Tinjauan Hadis tulisan Rukman Abdul Rahman Said, berbohong dalam peperangan dibolehkan karena termasuk dalam siasat berperang. Berbohong dilakukan sebagai taktik untuk mengalahkan musuh atau demi meraih kemenangan yang diharapkan.

2. Berbohong Saat Melakukan Perdamaian

Dalam banyak kasus, seseorang yang telanjur bermusuhan dengan orang lain akan saling menyimpan rasa dendam yang sulit dihilangkan. Sulit bagi mereka untuk kembali akur dan bersahabat. Padahal, ajaran Islam mewajibkan adanya hubungan keakraban, persahabatan, dan persatuan di antara semua umat.
Atas dasar itu, berbohong boleh dijadikan sebagai upaya untuk mendamaikan dua pihak yang sedang bertentangan. Namun, bohong yang dimaksud hanyalah sekadar ucapan di bibir dan tidak sampai ke dalam hati.
Ilustrasi mengatakan kebohongan. Foto: Unsplash

3. Berbohong kepada Istri

ADVERTISEMENT
Seorang suami boleh menyampaikan kata-kata yang tidak sebenarnya kepada istri demi menyenangkan hatinya dan mempertahankan keutuhan rumah tangga. Hal ini sebagaimana yang dianjurkan dalam Islam.
Misalnya, terkadang masakan istri kurang enak atau tidak sesuai ekspektasi. Ketika istri bertanya bagaimana rasa makanan tersebut, suami boleh mengatakan hal yang sebaiknya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa berbohong demi kebaikan dalam Islam diperbolehkan karena termasuk dalam tiga kondisi yang dikecualikan.
Hal itu juga disebutkan oleh Syekh Ibnu Abdur dalam kitab Taudiihul Aham min Buluughil Maraam. Mengutip perkataan Imam Nawawi, ia menjelaskan bahwa bohong boleh dilakukan asalkan itu adalah satu-satunya cara untuk mencapai suatu tujuan yang baik.
Ketahuilah bahwa sesungguhnya berbohong, walaupun pada dasarnya hukumnya haram, namun ia boleh dilakukan dalam beberapa kondisi tertentu. Setiap tujuan yang baik jika masih memungkinkan diperoleh tanpa berbohong, maka berbohong dalam kondisi demikian hukumnya haram. Namun, jika tujuan yang baik itu tidak mungkin diperoleh kecuali dengan berbohong, maka hukum berbohong adalah boleh. Jika tujuan yang baik itu bersifat mubah, maka berbohong hukumnya mubah, dan jika tujuan yang baik itu bersifat wajib, maka berbohong hukumnya wajib.
ADVERTISEMENT
(ADS)