Konten dari Pengguna

Biaya Steril Kucing Betina dan Hal yang Harus Diperhatikan Setelah Operasi

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
21 Juni 2022 8:44 WIB
·
waktu baca 6 menit
clock
Diperbarui 6 Juli 2023 14:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sterilisasi pada kucing betina. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sterilisasi pada kucing betina. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Bagi pemilik kucing, penting untuk mengetahui harga steril kucing jantan dan betina sebagai bahan pertimbangan. Sterilisasi merupakan tindakan menghilangkan atau menghambat fungsi reproduksi pada kucing jantan maupun betina.
ADVERTISEMENT
Proses sterilisasi dapat menjadi solusi untuk meminimalisasi jumlah kelahiran kucing. Terlebih jika memiliki kucing betina, tanpa adanya sterilisasi, sangat memungkinkan kucing tersebut terus beranak.
Untuk memahami lebih jelas, artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai sterilisasi kucing, mulai dari pengertian, manfaat, syarat, biaya, hingga hal-hal yang harus diperhatikan.

Pengertian Sterilisasi Kucing

Ilustrasi kucing jantan yang sudah disterilisasi akan lebih jinak. Foto: Pexels
Sterilisasi kucing merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan usaha menghilangkan kemampuan berkembang biak pada kucing dengan menghambat fungsi reproduksinya.
Mengutip Majalah Cat and Dog Edisi 14 (Oktober-November 2017) terbitan Info Cat Dog, pada kucing jantan, sterilisasi dilakukan dengan operasi pengangkatan organ testis atau yang biasa disebut dengan kastrasi.
Sementara pada kucing betina, sterilisasi dilakukan melalui operasi pengangkatan rahim dan indung telur atau disebut dengan ovariohisterektomi (OH).
ADVERTISEMENT
Selain sterilisasi, beberapa cat lovers melakukan kontrol populasi dengan cara memberikan obat KB manusia kepada kucing betina. Obat KB ini mengandung hormon yang dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan sel telur pada sistem reproduksi kucing.
Namun, penggunaan obat KB ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan perubahan pada sistem reproduksinya. Salah satunya pyometra, yaitu peradangan pada rahim kucing disertai dengan terbentuknya nanah.
Oleh sebab itu, jika cat lovers tetap ingin melakukan kontrol populasi pada kucing, pilihan terbaik adalah dengan melakukan sterilisasi.
Sterilisasi pada kucing harus dilakukan oleh dokter hewan karena tindakan ini perlu dilakukan secara steril dan kucing dalam kondisi terbius.

Manfaat Sterilisasi Kucing

Ilustrasi kucing yang sudah disterilisasi memiliki berbagai manfaat untuk kesehatannya. Foto: Pexels
Selain membantu mengurangi populasi kucing yang berlebihan, sterilisasi juga memberikan berbagai manfaat lain bagi kucing. Adapun beberapa manfaat sterilisasi kucing yang perlu diketahui cat lovers, antara lain:
ADVERTISEMENT

1. Mencegah Perkembangan Penyakit Reproduksi

Sterilisasi pada kucing betina dilakukan dengan mengangkat ovarium dan uterus, sehingga dapat mengurangi risiko terkena penyakit reproduksi seperti infeksi rahim (pyometra), tumor ovarium, dan kanker rahim.
Dikutip dari Kucing: Complete Guide Book for Your Cat oleh Cacang Effendi, dkk., (2014: 140), kucing betina yang tidak disterilisasi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kanker rahim atau masalah kesehatan reproduksi lainnya.

2. Mengurangi Risiko Kanker Reproduksi

Sterilisasi pada kucing jantan dan betina dapat mengurangi risiko terkena kanker reproduksi. Pada kucing jantan, sterilisasi menghilangkan risiko kanker testis, sedangkan pada kucing betina mengurangi risiko kanker ovarium dan kanker rahim.

3. Mencegah Penyebaran Penyakit Menular

Kucing yang tidak disterilisasi cenderung memiliki keinginan untuk berkeliaran dan mencari pasangan. Hal ini bisa meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular yang ditularkan melalui kucing lain, seperti FIV (Feline Immunodeficiency Virus) dan FeLV (Feline Leukemia Virus).
ADVERTISEMENT
Dengan sterilisasi, kucing akan menjadi lebih jinak dan cenderung tinggal di lingkungan yang lebih aman, sehingga terhindar dari risiko penyakit menular.

4. Mengurangi Perilaku Agresif

Kucing jantan yang tidak disterilisasi sering kali memiliki perilaku yang lebih agresif dan cenderung melakukan perkelahian dengan kucing lain. Sterilisasi dapat membantu mengurangi perilaku agresif ini serta membuat kucing jantan menjadi lebih jinak dan tenang.
Selain itu, kucing jantan yang disterilisasi juga tidak akan menandai wilayah mereka dengan urine yang berbau menyengat, yang mana merupakan perilaku umum pada kucing yang belum disterilisasi.

5. Memperpanjang Umur Kucing

Sterilisasi dapat membantu meningkatkan harapan hidup kucing. Kucing yang disterilisasi cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit serius dan cedera yang berhubungan dengan kehamilan, proses melahirkan, atau perilaku berkeliaran mencari pasangan.
ADVERTISEMENT

Syarat Steril Kucing

Ilustrasi kucing yang akan disterilisasi harus dalam kondisi sehat. Foto: Pexels
Sebelum Anda dapat melakukan sterilisasi kucing, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Berikut beberapa syarat sterilisasi kucing secara umum:
ADVERTISEMENT

Biaya Steril Kucing Betina & Jantan

Ilustrasi sterilisasi pada kucing jantan. Foto: Unsplash
Mengutip buku 242 Tips Merawat Binatang Kesayangan terbitan Penerbit Swadaya Grup, steril untuk kucing betina disebut spay. Kucing betina direkomendasikan sterilisasi pada usia 24-30 minggu sebelum mencapai masa subur.
Dibandingkan kucing jantan, biaya steril kucing betina umumnya lebih mahal yakni mencapai dua kali lipat. Hal ini karena proses sterilisasi kucing jantan lebih mudah dan berlangsung singkat, sehingga biayanya lebih terjangkau.
Untuk kucing jantan domestik atau ras kampung, biaya steril kucing berkisar antara Rp215 ribu hingga Rp300 ribu. Sementara kucing jantan ras sekitar Rp300 ribu sampai Rp350 ribu.
Di sisi lain, untuk harga steril kucing betina domestik berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp350 ribu. Untuk betina ras, biaya yang dibutuhkan antara Rp400 ribu hingga satu juta rupiah. Hal ini karena steril pada kucing betina membutuhkan prosedur yang lebih rumit.
ADVERTISEMENT
Sterilisasi pada kucing juga dapat menekan kebiasaan mereka untuk spraying, yaitu kegiatan yang biasanya dilakukan kucing jantan untuk menandai areanya, berteriak heboh untuk memanggil lawan jenis di musim kawin, dan menekan kebiasaan lari dari rumah demi mencari lawan jenis.
Selain dapat mengontrol populasi pada kucing dan menekan kebiasaan spraying, beberapa manfaat lain dari sterilisasi antara lain:
ADVERTISEMENT

Hal yang Harus Diperhatikan Saat dan Setelah Sterilisasi

Ilustrasi sterilisasi pada kucing jantan. Foto: Unsplash
Sterilisasi pada kucing jantan maupun betina harus dilakukan oleh dokter hewan. Sebelum melakukan sterilisasi kucing harus dalam kondisi sehat, usia sudah lebih dari 6 bulan, serta tidak dalam kondisi hamil (estrus).
Perawatan pascaoperasi pada kucing setelah melakukan sterilisasi juga harus diperhatikan. Walaupun operasi sterilisasi tidak memiliki risiko yang tinggi, tetapi jika perawatannya tidak benar dapat menyebabkan timbulnya infeksi bagi hewan kesayangan.
Cat lovers disarankan untuk selalu memerhatikan nafsu makan kucing setelah operasi. Apabila terjadi penurunan nafsu makan, ada baiknya kucing diberikan asupan vitamin dan makanan yang lebih disukai untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.
Selain itu, perawatan luka pascaoperasi juga harus dilakukan dengan baik dan benar. Setelah dibawa pulang, sebaiknya luka tetap diperhatikan dan dibersihkan secara rutin menggunakan antiseptik (betadine).
ADVERTISEMENT
Bila perlu kucing dipasangkan collar untuk mencegahnya menjilat luka jahitan operasi guna menghindari adanya infeksi. Jika jahitan terlihat terbuka atau ada tanda-tanda infeksi segera bawa kucing ke dokter hewan.
(IMR & SFR)