Bukit Tursina dan Peristiwa Penting dalam Sejarah Islam yang Terjadi di Sana

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
25 Maret 2021 17:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gurun di Arab Foto: AFP/Mohamed el-Shahed
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gurun di Arab Foto: AFP/Mohamed el-Shahed
ADVERTISEMENT
Bukit Tursina atau yang juga dikenal dengan nama Gunung Sinai memiliki arti tersendiri bagi umat Islam, Yahudi, dan Kristen. Pasalnya, di tempat itulah Nabi Musa AS berbicara dengan Allah SWT secara langsung.
ADVERTISEMENT
Begitu istimewanya tempat tersebut sampai-sampai dalam surat At-Tin Allah berfirman ''Demi buah tin dan zaitun. Demi (Bukit) Tursina. Dan demi negeri yang aman ini.''
Terkait ayat ini, menurut tafsir Ustadz Marwan Hadidi bin Musa dalam Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an, buah tin dan zaitun banyak tumbuh di Syam dan Baitul Maqdis, tempat para nabi diutus salah satunya Nabi Isa.
Gunung Sinai adalah tempat Nabi Musa bermunajat, sedangkan Makkah adalah tempat kelahiran Nabi Muhammad. Ketiga nabi ini memiliki misi yang sama, yaitu mengajak manusia menuju tauhid.
Terdapat sedikitnya tiga peristiwa penting yang melibatkan dua utusan Allah SWT di bukit yang terletak di Semenanjung Sinai, Mesir tersebut. Apa saja?

Nabi Musa Berdialog dengan Allah

Ilustrasi gurun. Foto: Freepik
Nabi Musa pergi ke Gunung Sinai dan menetap di sana selama empat puluh malam untuk menerima wahyu. Saat itu Nabi Musa dapat berbicara langsung kepada Allah tanpa perantara.
ADVERTISEMENT
Melansir kemenag.go.id, timbul keinginan dalam hati Nabi Musa untuk memperoleh kemuliaan lain di samping kata-kata langsung dari Allah, yaitu mendapat kemuliaan melihat Pencipta-nya tersebut dengan jelas. Hal ini terabadikan dalam surat Al-A’raf ayat 143 yang artinya:
"Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau." (Allah) berfirman, "Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung itu, jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya engkau dapat melihat-Ku." Maka ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) kepada gunung itu, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa sadar, dia berkata, "Mahasuci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman."

Nabi Musa Mendapat Wahyu dari Allah

Ilustrasi berdoa kepada Allah. Foto: Pixabay
Mengutip Nilai-nilai Pendidikan Pada Kisah Nabi Musa AS dalam Alquran tulisan Indra Syahfari (2016), Allah SWT memerintahkan Nabi Musa untuk mengingatkan Bani Israil akan berbagai nikmat yang telah Ia berikan kepada mereka serta mewasiatkan 10 kalimat.
ADVERTISEMENT
Banyak ulama yang berpendapat 10 kalimat yang diwasiatkan kepada Bani Israil tersebut termuat dalam surat Al-An’am ayat 151-153 yang artinya:
“Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar”.
Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya). Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar kesanggupannya.
ADVERTISEMENT
Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil kendatipun dia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat, dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.” (Al-an’am 151-153).

Nabi Muhammad Mengunjungi Bukit Tursina

Kaligrafi Nabi Muhammad. Foto: istock
Dalam peristiwa Isra, sebelum melangkahkan kaki di Baitul Maqdis, Nabi Muhammad SAW singgah di beberapa tempat untuk mendirikan sholat dua rakaat. Salah satu tempat istimewa tersebut adalah Bukit Tursina.
Dalam hadits riwayat Anas, Rasulullah bersabda:
"Aku mengendarai Buraq ditemani Jibril dan terus berjalan. Tiba-tiba Jibril berkata, "Turunlah wahai Muhammad dan lakukanlah salat.” Aku melakukannya dan Jibril kemudian berkata, “Apakah kau tahu di mana tadi kau melakukan salat? Kau tadi melakukan salat di tempat yang baik, kelak ke sana kau akan berhijrah.”
ADVERTISEMENT
Selanjutnya Jibril kembali berkata, “Turunlah kembali dan salatlah.” Setelah aku melakukannya, Jibril berkata, “Apakah kau tahu di mana kau tadi melakukan salat? Tadi kau melakukan salat di bukit Sinai, tempat di mana Nabi Musa berdialog dengan Allah."
Lalu Jibril berkata lagi, "Turunlah lagi dan lakukan salat”. Aku pun melakukannya. Jibril bertanya kembali, “Tahukah engkau di mana tadi engkau melakukan salat? Kau tadi melakukan salat di Betlehem, tempat di mana Nabi lsa dilahirkan."
(ERA)