Cacar Air Bolehkah Mandi? Ini Penjelasannya dalam Ilmu Medis

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
18 Oktober 2022 10:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cacar air pada bayi Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cacar air pada bayi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Cacar air merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster. Penyakit ini mudah ditularkan melalui droplets atau tetes-tetes kecil seperti ludah dan nafas dalam udara.
ADVERTISEMENT
Setelah masa inkubasi selama 2-3 minggu, gejala cacar air akan diawali dengan demam ringan. Kemudian, mulai timbul bintik-bintik kecil yang berisi cairan di beberapa anggota tubuh seperti leher, wajah, tangan, dan kaki.
Mengutip buku Ensiklopedia Macam-Macam Penyakit Cacar karya Atma Endris, dkk (2019), gejala lainnya juga ditandai dengan sakit kepala dan perasaan tidak nyaman (malaise) yang berlangsung selama 4-7 hari. Pada orang dewasa, penyakit ini dapat berlangsung lebih lama disertai gejala nyeri kepala dan punggung hebat.
Cacar air hanya terjadi satu kali seumur hidup. Saat seseorang terkena cacar air bolehkah mandi? Untuk mengetahui jawabannya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut ini.

Pantangan Saat Cacar Air

Penyakit cacar air umumnya menyerang anak-anak, namun bisa juga menyerang orang dewasa. Gejalanya sangat bervariatif mulai dari demam ringan, nyeri otot, sakit kepala, muncul bintik kemerahan, dan kehilangan nafsu makan.
Ilustrasi cacar air pada bayi Foto: Shutterstock
Di kalangan masyarakat, banyak beredar mitos dan pantangan tentang cacar air, salah satunya yaitu penderita cacar air tidak boleh mandi. Faktanya, pantangan ini sangat bertentangan dengan prinsip medis.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Ilmu Kesehatan: Memahami Gejala, Tanda, dan Mitos susunan Umar Zein (2019), penderita cacar air dengan keluhan kulit yang gatal justru disarankan untuk mandi. Ini dilakukan agar pasien terhindar dari penyebaran ruam di area kulit tertentu.
Lenting pada kulit harus dijaga kebersihannya dan tidak boleh pecah, tergores, atau terluka. Sebab, cairan yang terdapat dalam lenting tersebut berisiko menularkan virus ke orang lain.
Mandi saat terkena cacar terbukti dapat mengangkat kotoran di permukaan kulit yang berpotensi menambah rasa gatal. Ini bisa memberikan kenyamanan kepada pasien selama ruam masih terus muncul.
Cacar air dapat dihindari dengan pemberian vaksinasi pada anak usia 1-1,5 tahun. Di samping lima jenis imunisasi yang wajib diberikan kepada bayi usia 0-11 bulan, yaitu polio, BCG, hepatitis B, DPT dan campak, vaksinasi terhadap cacar air atau varicella juga menjadi imunisasi yang dianjurkan.
Ilustrasi cacar air pada usia remaja. Foto: Shutter Stock
Menurut penelitian, sekitar 80% orang dewasa pernah terinfeksi cacar air selama masa kanak-kanak. Wanita yang sedang hamil tua dan belum pernah menderita cacar air sebelumnya berisiko menularkan penyakit ini ke bayinya.
ADVERTISEMENT
Untuk mencegah risiko tersebut, Anda bisa memberikan ASI eksklusif agar daya tahan tubuh bayi tetap prima, menjaga agar bayi tidak terinfeksi virus, menjaga kebersihan bayi, dan menjaga agar bayi tidak memakai barang yang sama dengan penderita cacar air.
Sementara cara mengatasi cacar air pada bayi bisa dilakukan dengan beberapa langkah. Dikutip dari buku Bayi dan Balita Sehat susunan Irmawati (2015), berikut penjelasannya:
(MSD)