Cara Berdzikir dengan Tangan yang Dicontohkan oleh Rasulullah SAW, Seperti Apa?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
21 November 2022 18:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berdoa dan berdzikir. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berdoa dan berdzikir. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Secara bahasa, dzikir berarti mengingat atau menyebutkan. Sedangkan menurut istilah, dzikir adalah ibadah yang dilakukan dengan mengucapkan nama-nama Allah di dalam hati maupun secara lisan.
ADVERTISEMENT
Setiap Muslim diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah. Selain bernilai pahala, amalan ini juga dapat mendatangkan kecintaan-Nya. Dalam Surat An-nisa ayat 103, Allah SWT berfirman yang artinya:
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring.”
Karena diperintahkan, Rasulullah SAW pun menyontohkan amalan dzikir dalam kehidupan sehari-hari. Beliau biasa menghitung jumlah dzikir menggunakan jari-jari tangannya.
Dalam berbagai riwayat disebutkan bahwa Rasulullah tidak menggunakan bantuan alat seperti kerikil ataupun tasbih. Bagaimana cara berdzikir dengan tangan? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut ini.

Cara Berdzikir dengan Tangan beserta Adabnya

Seperti disebutkan sebelumnya, Rasulullah terbiasa berdzikir dengan tangan. Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra, beliau menceritakan: “Saya melihat, Rasulullah SAW menghitung dzikir beliau dengan tangannya.”
Ilustrasi berdoa dan berdzikir. Foto: Shutter Stock
Kemudian dari seorang sahabat wanita, Yusairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW berpesan kepada para sahabat wanita. Beliau bersabda: "Wahai para wanita mukminah, kalian harus rajin bertasbih, bertahlil, mensucikan nama Allah. Janganlah kalian lalai, sehingga melupakan rahmat. Hitunglah dengan jari-jari kalian, karena semua jari itu akan ditanya dan diminta untuk bicara" (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi).
ADVERTISEMENT
Ketika menjelaskan hadits Yusairah, Al-Hafidz Ibn Hajar mengatakan bahwa makna kata “al-aqd” (menghitung) yang disebutkan dalam hadits tersebut diartikan dengan menghitung jumlah dzikir. Umat Muslim dianjurkan untuk menghitungnya menggunakan jari.
Ini merupakan salah satu tradisi dan kebiasaan orang Arab yang kerap meletakkan ujung jarinya pada ruas jari lain untuk menghitung jumlah dzikir. Biasanya, satuan dan puluhan dihitung menggunakan tangan kanan, sedangkan ratusan dan ribuan dengan tangan kiri.
Mengutip buku Hidup Bersama Rasulullah SAW oleh Daeng Naja (2020), Ibnu Alan menjelaskan bahwa cara al-aqd terbagi menjadi dua jenis, yakni Al-Aqd bil mafashil (menghitung dengan ruas jari) dan Al-Aqd bil ashabi' (menghitung dengan jari).
Beliau mengatakan: “Al-Aqd bil mafashil (menghitung dengan ruas jari), bentuknya adalah meletakkan ujung jempol para setiap ruas, setiap kali membaca dzikir. Sedangkan Al-Aqd bil ashabi’ (menghitung dengan jari), bentuknya adalah jari digenggamkan kemudian dibuka satu persatu.”
Ilustrasi berdoa. Foto: Shutter Stock
Para ulama mengatakan bahwa sebaiknya cara berdzikir ini dilakukan dengan tangan kanan. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr bin Ash, beliau mengatakan:
ADVERTISEMENT
“Saya melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menghitung bacaan tasbih dengan tangannya.” Sementara dari jalur Muhammad bin Qudamah, terdapat tambahan: “dengan tangan kanannya” (HR. Abu Daud 1502 dan dishahihkan Al-Albani)
Mengutip buku Keutamaan Doa dan Dzikir untuk Hidup Bahagia Sejahtera karya M. Khalilurrahman (2006), saat berdzikir umat Muslim perlu memperhatikan adabnya. Dzikir hendaknya dilantunkan dalam keadaan khidmat, dimulai dengan memuji Allah SWT, dilakukan pada waktu mulia, diiringi dengan sholawat serta salam.
(MSD)