Cara Budidaya Jamur Tiram bagi Pemula yang Ingin Memulai Bisnis

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
13 Desember 2021 17:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi budidaya jamur tiram. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi budidaya jamur tiram. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Budidaya jamur tiram kian populer sebagai penghasilan tambahan di rumah. Sebagai salah satu jamur yang dapat dikonsumsi dan kaya akan manfaat, tak heran jika jamur tiram digemari banyak orang.
ADVERTISEMENT
Mengutip situs lampung.litbang.pertanian.go.id milik BPTP Lampung, jamur tiram adalah jamur kayu yang tumbuh berderet dan menyamping pada batang kayu lapuk. Jamur ini memiliki tubuh yang membentuk corong dangkal seperti kulit kerang.
{ermintaan akan jamur tiram di Indonesia yang cukup tinggi membuat budidayanya begitu diminati. Terlebih, para pemula yang ingin mencobanya juga tak akan kesulitan. Lantas, bagaimana cara budidaya jamur tiram bagi pemula?
Ilustrasi budidaya jamur tiram. Foto: Pixabay

Cara Budidaya Jamur Tiram

Cara budidaya jamur tiram adalah dengan menumbuhkan baglog menjadi daging buah. Namun, penting untuk mempersiapkan kumbungnya terlebih dahulu.
Bagi pemula, istilah-istilah di atas masih begitu asing. Agar lebih memahaminya berikut cara budidaya jamur tiram, yang dirangkum dari buku Bisnis Jamur Tiram: Investasi Sekali, Untung Berkali-kali karya Triyono (2013: 67).
ADVERTISEMENT
1. Memilih Bibit yang Bagus
Cara budidaya jamur tiram yang pertama adalah memilih bibit yang bagus dan berkualitas. Sebaiknya, belilah bibit jamur tiram dari petani yang sudah terbiasa membudidaykan jamur tiram sejak lama.
2. Menyiapkan Kumbung
Kumbung atau rumah jamur merupakan tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur. Baglog adalah media tanam untuk meletakkan bibit jamur tiram.
Kumbung biasanya berupa sebuah ruangan yang diisi dengan rak-rak untuk meletakkan baglog. Ruangan ini harus memiliki kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban.
Ukuran kumbung yang dianjurkan sebaiknya tidak kurang dari 40 cm. Sementara rak bisa dibuat hanya 2-3 tingkat saja, dengan lebar 40 cm dan panjang setiap ruasnya mencapai 1 meter.
Ilustrasi budidaya jamur tiram. Foto: Pixabay
3. Menyiapkan Baglog
ADVERTISEMENT
Sebelumnya telah disebutkan bahwa baglog adalah media tanam untuk meletakkan bibit jamur tiram. Jamur tiram merupakan jamur kayu, sehingga bahan utama pembuatan baglog adalah serbuk gergaji.
Baglog dibungkus plastik berbentuk silinder dan salah satu ujungnya diberi lubang. Di lubang inilah jamur tiram akan tumbuh keluar dan menyembul.
Pemula biasanya membeli baglog dari pihak lain agar mereka bisa fokus menjalankan usaha budidayanya tanpa harus membuatnya sendiri.
4. Merawat Baglog
Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yaitu dengan diletakkan secara vertikal dan horizontal. Meletakkan secara vertikal adalah lubang baglog menghadap ke atas, sedangkan secara horizontal yaitu lubang baglog menghadap ke samping.
Kedua cara budidaya jamur tiram ini memiliki kelebihan masing-masing. Jika disusun secara horizontal, maka lebih aman dari siraman air. Pasalnya, jika penyiraman berlebih, air tidak akan masuk ke dalam baglog. Hanya saja, penyusunan dengan cara horizontal ini lebih banyak memakan ruang.
ADVERTISEMENT
Sementara susunan vertikal memang meringkas ruang yang dibutuhkan untuk lubang baglog, tetapi tidak aman untuk penyiraman air yang berlebihan.
5. Memanen Jamur Tiram
Biasanya dalam waktu 1-2 minggu sejak pembukaan tutup baglog, jamur sudah siap dipanen. Baglog jamur bisa dipanen 5-8 kali bila perawatannya baik.
Panen ini dilakukan pada jamur yang telah mekar dan membesar. Tepatnya bila ujung-ujungnya telah terlihat meruncing. Baglog dengan bobot sekitar 1 kg akan menghasilkan jamur sebanyak 0,7-0,8 kg.
Bila masa panen lewat setengah hari saja, maka warna bisa menjadi agak kuning kecoklatan dan tudungnya akan pecah. Jika sudah seperti ini, jamur akan cepat layu dan tidak tahan lama.
(VIO)