Cara Kerja Dexamethasone yang Disebut Bisa Selamatkan Pasien Corona

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
7 Oktober 2020 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cara Kerja Dexamethasone yang Disebut Bisa Selamatkan Pasien Corona. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Cara Kerja Dexamethasone yang Disebut Bisa Selamatkan Pasien Corona. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Selama pandemi virus Corona, para ahli medis terus melakukan penelitian untuk menemukan obat yang dapat digunakan untuk merawat pasien COVID-19. Berdasarkan penelitian ilmuwan di Universitas Oxford, obat anti-inflamasi, yakni dexamethasone dapat menjadi terobosan besar dalam pengobatan pasien COVID-19 dengan gejala berat.
ADVERTISEMENT
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyambut baik hasil uji coba awal dexamethasone. Apa itu dexamethasone dan bagimana cara kerjanya? Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

Cara Kerja Dexamethasone

Dexamethasone merupakan steroid, yakni obat untuk mengurangi peradangan dengan meniru hormon anti-inflamasi yang diproduksi oleh tubuh. Dexamethasone telah lama dijual di pasaran dan dapat dibeli dengan menggunkan resep dokter.
Selama ini dexamethasone digunakan untuk mengatasi peradangan, rheumatik arthritis, alergi dermatitis, dan rhinitis alergi. Dikutip dari The Wire, dexamethasone berfungsi untuk meredam respon imun tubuh yang terlalu agresif terhadap patogen.
Infeksi virus Corona akan memicu peradangan saat tubuh mencoba melawan virus. Peradangan atau inflamsi memang merupakan mekanisme tubuh dalam melindungi diri dari infeksi mikroorganisme asing seperti virus, bakteri, dan jamur.
ADVERTISEMENT
Namun, terkadang tubuh merespons terlalu berlebihan. Tubuh akan menghasilkan protein yang disebut sitokin untuk melawan infeksi. Sitokin lalu bergerak menuju jaringan yang terinfeksi untuk memicu reaksi peradangan. Sitokin akan berhenti ketika respons kekebalan tubuh tiba di daerah infeksi.
Pada pasien COVID-19, sitokin bergerak menuju jaringan paru-paru untuk melindunginya dari serangan virus Corona. Namun, apabila tubuh beraksi secara berlebihan, paru-paru bisa mengalami peradangan parah. Ini membuat pasien kesulitan untuk bernapas.
Dexamethasone sebagai anti-inflamasi bekerja untuk meredam efek ini. Masih dikutip dari sumber yang sama, pada pasien COVID-19, respons peradangan seperti yang telah dijelaskan hanya terjadi pada infeksi tahap akhir.
Inilah alasan mengapa dexamethasone cukup efektif untuk merawat pasien dengan gejala berat. Obat ini tidak akan bekerja pada pasien dengan gejala yang lebih ringan.
Ilustrasi obat COVID-19. Foto: Shutter Stock

Perhatian Penggunaan Obat Dexamethasone

Hingga saat ini, penelitian lebih jauh tentang manfaat dexamethasone masih dilanjutkan. Meski WHO menyambut baik penelitian tentang obat ini, pada situs resminya WHO belum merekomendasikan obat apapun untuk menangani COVID-19.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan The Washington Post, steroid, termasuk dexamethasone juga dapat menyebabkan kegagalan paru-paru yang memiliki beberapa kemiripan dengan gejala infeksi COVID-19 berat.
Melansir The Wire, penggunaan dexametason dosis tinggi juga dapat memiliki efek samping seperti pusing, detak jantung tidak teratur, dan peningkatan kadar gula darah.
(ERA)