Konten dari Pengguna

Cara Melestarikan Tradisi, Kearifan Lokal, dan Budaya Masyarakat di Indonesia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
21 Januari 2025 15:43 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bagaimana cara untuk melestarikan tradisi, kearifan lokal, dan budaya masyarakat di Indonesia? Foto: Pixabay/chepopovich
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bagaimana cara untuk melestarikan tradisi, kearifan lokal, dan budaya masyarakat di Indonesia? Foto: Pixabay/chepopovich
ADVERTISEMENT
Indonesia dikenal sebagai negara majemuk yang kaya akan tradisi, kearifan lokal, dan budaya. Setiap warga negara memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian tersebut. Namun, bagaimana cara untuk melestarikan tradisi, kearifan lokal, dan budaya masyarakat di Indonesia sekaligus?
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Antropologi: Mengungkapkan Keragaman Budaya oleh Tedi Sutardi, tradisi, kearifan lokal, dan budaya masyarakat merupakan hasil karya bangsa Indonesia yang bernilai tinggi, sehingga sudah sepatutnya menjadi kebanggaan bersama.
Upaya pelestariannya bisa dilakukan dengan melindungi warisan tersebut agar kekayaan budaya Nusantara tak mudah punah akibat arus globalisasi yang semakin berkembang.
Mungkin, sebagian orang masih bingung cara mempraktikkan upaya pelestarian tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. Artikel berikut akan mengulas manfaat dan tantangan yang dihadapi dari upaya pelestarian budaya bangsa selengkapnya.

Bagaimana Cara untuk Melestarikan Tradisi, Kearifan Local, dan Budaya Masyarakat di Indonesia

Ilustrasi bagaimana cara untuk melestarikan tradisi, kearifan local, dan budaya masyarakat di Indonesia? Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
Tradisi, kearifan lokal, dan budaya masyarakat di Indonesia perlu dijaga agar identitas bangsa tetap terpelihara. Oleh karena itu, setiap warga negara Indonesia diharapkan berperan aktif dalam melestarikannya.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Pendidikan Pancasila SMP/MTS Kelas VIII oleh Tudi Setiawan, dkk., pelestarian tradisi, kearifan lokal, dan budaya menjadi hal yang sangat penting untuk diperjuangkan. Caranya yakni dengan merawat dan mempertahankan apa yang sudah ada, sehingga warisan tersebut dapat hidup dan berkembang seiring waktu.
Menjaga kelestarian budaya juga merupakan amanah konstitusi negara yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 32 ayat 1, berbunyi: Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
Dihimpun dari buku Pelestarian Warisan Budaya Takbenda oleh Ihya Ulumuddin, M.Si, dkk., dan Kebijakan Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan terbitan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (2004), berikut ini beberapa cara untuk melestarikan tradisi, kearifan lokal, dan budaya masyarakat di Indonesia:
ADVERTISEMENT

1. Mengenalkan Warisan Budaya lewat Pendidikan

Pendidikan merupakan sarana yang sangat efektif untuk mengenalkan tradisi, kearifan lokal, dan budaya masyarakat, terutama melalui pendidikan formal.
Beberapa sekolah bahkan memiliki ekstrakurikuler kesenian yang mencerminkan budaya lokal, misalnya tari, karawitan, dan bentuk seni lainnya yang populer di daerah masing-masing.
Selain pendidikan formal, pendidikan non-formal juga memainkan peran penting dalam pelestarian budaya. Misalnya, beberapa museum yang menawarkan pelatihan untuk membuat karya seni, seperti Museum Batik Pekalongan yang membuka kelas umum untuk kesenian membatik.

2. Mengadakan Pemeran dan Pertunjukan

Pameran dan pertunjukan bisa menjadi wadah yang efektif untuk mempromosikan warisan budaya kepada khalayak luas. Adanya pengakuan dari organisasi dunia seperti UNESCO dapat mendorong komunitas-komunitas untuk mengadakan pameran dan pertunjukkan tersebut, baik di dalam maupun luar negeri.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini tak hanya bertujuan untuk mengenalkan, melainkan juga menumbuhkan rasa kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal. Contohnya, komunitas Pasundan di Amerika Serikat yang mengadakan pertunjukkan House of Angklung untuk mengenalkan alat musik angklung kepada masyarakat internasional.

3. Meningkatkan Ketahanan Budaya

Kebijakan untuk meningkatkan ketahanan budaya diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk aktif melestarikan dan mengembangkan kebudayaan lokal. Dengan demikian, masyarakat akan lebih tangguh dalam menghadapi pengaruh budaya asing yang masuk, sambil tetap menjaga identitas budaya aslinya.
Selain itu, kebijakan tersebut juga bisa mendorong terwujudnya sikap saling mengakui dan menghormati satu sama lain. Hal ini penting untuk menciptakan kerukunan dan toleransi antar masyarakat yang majemuk.

4. Mengikuti Forum Internasional

Pengaruh budaya asing yang sangat mudah masuk ke Indonesia telah menggeser kecintaan dan kebanggaan terhadap kebudayaan lokal, terutama di kalangan generasi muda. Itu mengapa, menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap kebudayaan sendiri sangatlah penting.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal di tengah arus globalisasi ialah dengan aktif mengikuti forum internasional dalam konteks kebudayaan. Di samping untuk memajukan kebudayaan, partisipasi dalam forum-forum tersebut juga akan membawa dampak positif untuk kepentingan ekonomi dan politik.

5. Memberi Dukungan kepada Tokoh Kearifan Lokal

Dukungan kepada tokoh kearifan local bisa dilakukan dengan berbagai cara. Adapun tokoh kearifan local yang dimaksud meliputi seniman, pengrajin, hingga guru di bidang seni budaya.
Dukungan bisa dilakukan dengan membeli hasil karya mereka, memberikan apresiasi moral, hingga menyumbang bantuan materi untuk organisasi budaya.
Selain itu, penting juga untuk memberikan perlindungan terhadap karya seni para pengrajin, misalnya dengan memberikan hak paten atau hak cipta. Tujuannya agar karya tersebut tak disalahgunakan dan diakui pihak lain.
ADVERTISEMENT
Cara ini tak hanya dapat melestarikan tradisi, kearifan lokal, dan budaya masyarakat, tetapi juga memberi penghargaan yang layak bagi orang-orang yang telah berkontribusi menjaga budaya bangsa.

Manfaat Pelestarian Tradisi, Kearifan Lokal, dan Budaya Masyarakat di Indonesia

Ilustrasi budaya bangsa. Foto: Pexels/Candra Adi Pratama
Selain menjaga agar tradisi, kearifan lokal, dan budaya masyarakat tetap ada dan tak tergerus zaman, pelestarian ini juga memberikan manfaat lain yang tak kalah penting. Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila SMP/MTS Kelas VIII oleh Tudi Setiawan, dkk., berikut penjelasannya:

1. Mempersatukan Bangsa

Pelestarian budaya dapat menjadi alat pemersatu bangsa. Sebagai contoh, batik yang sering digunakan sebagai busana resmi masyarakat Indonesia seringkali mewakili identitas bangsa di kancah internasional.
ADVERTISEMENT
Batik tak hanya digunakan masyarakat Jawa, tetapi juga dikenakan masyarakat Kalimantan, Sumatra, hingga Papua. Setiap daerah di Indonesia memiliki corak yang berbeda-beda, mencerminkan kearifan lokal masing-masing. Ini menunjukkan bahwa batik tak hanya menjadi warisan budaya nasional, tetapi juga simbol pemersatu bangsa.
Lebih lanjut, Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman suku, tradisi, kearifan lokal, dan budaya. Melalui pelestarian budaya, masyarakat bisa saling mengenal dan memahami satu sama lain. Dengan demikian, secara tak langsung, langkah pelestarian budaya dapat memersatukan bangsa yang majemuk.

2. Memperkuat Jati Diri Bangsa

Saat mengunjungi negara lain, seperi Eropa, Australia, atau Amerika, Anda akan mendapati karakterisitik budaya yang sangat berbeda dengan Indonesia. Perbedaan tersebut bisa dilihat dari berbagai aspek, seperti cara berpakaian, berperilaku, makanan, gaya hidup, dan keseniannya.
ADVERTISEMENT
Kebudayaan merupakan refleksi dari nilai-nilai yang dianut masyarakat di suatu negara. Sejak dahulu, Indonesia dikenal sebagai bangsa yang religius, harmonis , dan kolektif. Jati diri ini tercermin dengan jelas dalam tradisi, kearifan lokal, dan budaya masyarakat Indonesia.
Karena itu, sebagai warga negara harus menunjukkan sikap cinta dan bangga terhadap budaya, tradisi, dan kearifan lokal tersebut. Ini diperlukan agar jati diri bangsa tetap kokoh dan tak tergerus oleh pengaruh budaya asing.

Tantangan Pelestarian Tradisi, Kearifan Lokal, dan Budaya Masyarakat di Era Globalisasi

Ilustrasi budaya bangsa. Foto: Unsplash/Fadhil Abhimantra
Teknologi yang berkembang pesat di era globalisasi dapat dimanfaatkan untuk melestarikan tradisi, kearifan lokal, dan budaya masyarakat di Indonesia. Salah satu caranya yakni dengan menggunakan teknologi untuk mempromosikan budaya nasional ke kancah global.
ADVERTISEMENT
Di lain sisi, era globalisasi juga menyimpan ancaman untuk eksistensi budaya nasional. Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Kelas VIII oleh Muhammad Sapei, dkk., beberapa kearifan lokal di Indonesia berpotensi tergusur oleh kemajuan teknologi yang merambah di berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Oleh karena itu, penggunaan teknologi perlu diimbangi dengan upaya agar tradisi, kearifan lokal, dan budaya masyarakat tetap terjaga. Masyarakat perlu mencari titik temu antara manfaat yang diperoleh dari teknologi dan menjaga budaya nasional.
Contohnya, tradisi bertani tradisional yang biasa mengusung nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan dapat dipadukan dengan penggunaan teknologi mesin traktor untuk meningkatkan efisiensi kerja. Dalam kasus ini, kearifan lokal bangsa dan teknologi dapat berjalan beriringan tanpa mengorbankan nilai budaya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Mesin traktor digunakan untuk membajak sawah agar lebih efisien. Namun, para petani tetap menanam padi secara tradisional bersama-sama. Artinya, budaya gotog royong tidak hilang sepenuhnya dan perkembangan teknologi bisa dimanfaatkan dengan baik.
Masyarakat perlu bijak dalam memilah dan membatasi penggunaan teknologi. Meski bisa membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien, pada kasus tertentu, penggunaan teknologi perlu dibatasi agar tradisi, budaya, dan kearifan lokal tetap terjaga dan lestari.
(NSF)