Cara Membaca Al-Quran saat Haid Menurut Pandangan Islam

Ilustrasi Al-Quran Foto: Unsplash

Membaca Al-Quran merupakan salah satu ibadah yang paling utama bagi setiap Muslim. Seorang Muslim yang mengamalkannya akan mendapatkan anugerah serta pahala besar dari Allah SWT.

Hal ini sesuai dengan yang dirawayatkan dalam hadits berikut:

“Aktivitas membaca Al-Qur’an merupakan salah satu ibadah yang paling utama, taqarub teragung, dan ketaatan terbesar. Di dalam terdapat pahala yang besar dan ganjaran mulia.” (Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya [Indonesia, Al-Haramain Jaya: tanpa tahun], halaman 55)

Kendati demikian, terdapat beberapa aturan yang perlu diperhatikan tentang pembacaan Al-Quran. Salah satunya adalah hukum membaca Alquran untuk wanita yang sedang haid.

Mengutip buku 7 Formula untuk Menjadi Individu yang Sukses karya Dr. Danial Zainal Abidin (2004:59), wanita yang sedang haid diharamkan membaca Al-Quran. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah ini.

Cara Membaca Al-Quran saat Haid

Meski tidak diperbolehkan, wanita yang sedang haid masih diizinkan untuk membaca Al-Quran di dalam hati. Mereka juga diperbolehkan melihat mashaf ketika melakukannya.

Mengutip buku Do'a dan Amalan Istimewa Ketika Datang Bulan tulisan Himatu Mardiah Rosana (2015:130), mereka yang sedang haid dapat membaca Al-Quran tanpa menyentuhnya dengan cara murojah'ah hafalan Qur'an.

Mereka dapat meminta suami atau anggota keluarga lain untuk memeriksa hafalan. Selama mengalami haid, seorang wanita dapat mengulang hafalan-halafan Al-Qur'an. Mereka juga diperbolehkan mendengar lantunan ayat suci Al-Quran.

Hafalan tersebut bisa ditambah, bacaannya juga dapat diperbaiki. Di sisi lain, mereka juga diizinkan untuk mentadaburi ayat-ayat Al-Quran agar lebih memahami makna dalam ayat tersebut.

Ilustrasi Al-Quran Foto: Unsplash

Amalan yang Bisa Dilakukan ketika Haid

Selain membaca Alquran, ada beberapa amalan yang dapat dikerjakan kaum hawa ketika mengalami haid, yakni:

Dzikrullah

Dzikir atau mengingat Allah dapat dilakukan setiap waktu. Dzikir dapat dikerjakan dengan memperbanyak istighfar, tasbih, tahmid, dan tahlil.

Belajar Ilmu Agama

Menuntut ilmu agama adalah kewajiban setiap kaum Muslimin, baik perempuan atau laki-laki. Ini bisa dilakukan dengan belajar kepada guru, membeli buku agama, atau melihat kajian tentang Islam.

Berbakti Kepada Orangtua

Umat Muslim yang baik harus menghormati ibu dan ayahnya. Umat juga harus terus berbakti serta mendoakan orangtua.

(GTT)