Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Cara Membersihkan Najis Anjing dalam Islam Menurut Dalil Shahih
11 Januari 2023 18:10 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Najis anjing termasuk dalam kelompok najis berat atau najis mughaladhah. Sehingga, status kenajisannya ditetapkan berdasarkan dalil yang pasti.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Najis Yang Dimaafkan karya Isnawati, Lc., MA., najis secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat menghalangi seseorang untuk melakukan ibadah dan akad muamalah. Najis ini bisa membuat seorang Muslim tidak diterima ibadahnya.
Agar suci dari najis, seorang Muslim perlu melakukan thaharah yang tata caranya sudah ditetapkan dalam aturan syar'i. Namun, pelaksanaan thaharah tersebut harus disesuaikan dengan jenis najisnya tersendiri.
Misalnya najis anjing yang harus dibersihkan dengan air dan tanah sebanyak tujuh kali. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang najis anjing selengkapnya untuk Anda.
Cara Membersihkan Najis Anjing
Dijelaskan dalam buku Fiqih Ibadah karya Zaenal Abidin (2021), membersihkan najis anjing bisa dilakukan dengan cara menghilangkan najisnya terlebih dahulu. Kemudian, Anda bisa membasuhnya sebanyak 7 kali.
ADVERTISEMENT
Para ulama mengatakan bahwa media yang bisa dipakai untuk membersihkan najis anjing adalah air. Namun, salah satunya harus dicampur tanah atau batu.
Penjelasan tentang najis anjing ini telah banyak dibahas dalam dalil-dalil shahih. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila anjing meminum di dalam wadah air kamu, maka hendaklah (wajah itu) dibasuh sebanyak tujuh kali.” (HR. Imam Ahmad)
Berdasarkan hadits tersebut dapat dipahami bahwa najis anjing bisa berasal dari air liurnya. Lalu, apakah seluruh tubuh anjing itu najis? Jawabannya adalah tidak.
Mengutip buku Syarah Fathal Qarib Diskursus Ubudiyah Jilid I susunan Tim Pembukuan Mahad Al-Jamiah UIN Malang (2020) ulama hanafi mengatakan bahwa najis anjing hanya terletak pada air liur dan kotorannya. Sementara bagian tubuhnya yang lain bukan termasuk najis, termasuk bulunya.
ADVERTISEMENT
Sehingga, menyentuh bulu anjing diperbolehkan asalkan tidak terkena air liurnya. Namun jika menimbulkan was-was dan kekhawatiran, sebaiknya jangan dilakukan.
Apakah benda yang terkena anjing termasuk najis? Jawabannya adalah tergantung. Jika benda tersebut terkena air liur atau kotorannya, statusnya menjadi najis. Sehingga, harus dibersihkan dengan air dan tanah.
Namun, jika benda tersebut hanya terkena bulunya, statusnya menjadi tidak najis. Sehingga, untuk membersihkannya hanya diperlukan air bersih secukupnya.
Apakah Memegang Anjing Harus Mandi Wajib?
Jika Anda memegang anjing dan terkena air liur atau kotorannya, diwajibkan untuk membersihkannya dengan air bersih sebanyak 7 kali dan salah satunya harus menggunakan tanah. Namun, Anda tidak harus mandi wajib.
Karena sebenarnya mandi wajib hanya diperuntukkan bagi orang yang dalam kondisi janabah. Ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti mengeluarkan sperma, berhubungan intim, haid, nifas, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Orang yang dalam kondisi janabah tidak dibolehkan untuk menjalankan ritual ibadah seperti sholat, membaca Alquran , puasa, dan lain sebagainya. Ia harus melakukan mandi wajib terlebih dahulu agar bisa menjalankan ibadah tersebut.
Bagaimana Cara Mensucikan Baju yang Terkena Najis Anjing?
Apabila baju terkena najis anjing, maka harus dicuci dengan air bersih sebanyak 7 kali dan salah satunya menggunakan tanah. Perintah ini selaras dengan perkataan Ibnu Umar: “Kami telah diperintahkan membasuh najis sebanyak tujuh kali.”
Perkataan Ibnu Umar tersebut juga merupakan perintah dari Nabi SAW. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa beliau pernah memerintahkan para sahabat dan umat Muslim lainnya untuk membersihkan najis anjing dengan cara yang benar.
Benda yang terkena najis anjing, termasuk baju, harus dibasuh sebanyak tujuh kali menggunakan air, salah satunya menggunakan tanah. Namun jika najisnya masih tersisa, boleh dibasuh lagi sampai benar-benar bersih.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Anda harus memastikan bahwa najis yang ada di benda tersebut sudah hilang dan tidak meninggalkan aroma, warna, ataupun bentuk. Jika tidak hilang juga, maka akan dimaklumi.
Dan jika warna najis yang dibasuh masih ada, tidaklah mengapa. Begitu juga apabila baunya masih tersisa dan tidak dapat dihilangkan. Dalam hadits riwayat Khaulah binti Yassar, Rasulullah SAW bersabda: “Cukuplah kamu menggunakan air dan bekasnya tidaklah membahayakan kamu.”
Baju kena bulu anjing apakah najis? Jawabannya adalah tidak. Selama yang menempel bukanlah air liur dan kotorannya, benda yang terkena bulu anjing tersebut tidaklah najis.
Apakah Wudhu Bisa Menghilangkan Najis Anjing?
Pada dasarnya, wudhu hanya bisa membersihkan hadas kecil dan tidak mampu menghilangkan najis anjing. Maka, air liur atau kotoran anjing yang menempel pada tubuh seseorang tidak bisa disucikan dengan air wudhu.
ADVERTISEMENT
Jika ingin menyucikan diri, Anda bisa membersihkan najis tersebut terlebih dahulu. Kemudian, basuh bagian tubuh yang terkena najis anjing sebanyak 7 kali dengan air bersih, salah satunya dengan tanah.
Kemudian, niatkan dalam hati untuk membersihkan najis tersebut karena Allah SWT. Setelah itu, Anda bisa mengerjakan ibadah dan amalan saleh lainnya seperti biasa.
(MSD)