Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Cara Membuat Motivation Letter untuk Beasiswa Agar Peluang Lolos Semakin Besar
17 Desember 2021 18:20 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Motivation letter menjadi aspek utama dalam proses pendaftaran beasiswa. Penting untuk memahami cara membuat motivation letter yang baik dan benar, agar meminimalkan risiko kegagalan saat mengajukan beasiswa.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Saatnya Berburu Beasiswa karya Enung Nurhayati (2016: 93), motivation letter adalah surat yang berisi pernyataan ketertarikan beserta alasan-alasan untuk mendapatkan beasiswa. Tujuan pembuatannya untuk meyakinkan penyedia beasiswa bahwa pendaftar memang berminat dan layak diberi beasiswa.
Biasanya motivation letter menjadi syarat wajib untuk mendaftar beasiswa, terutama beasiswa di luar negeri. Namun, beberapa orang sering tertukar antara motivation letter dengan personal statement. Sekilas keduanya memang serupa, tetapi tetap ada perbedaan di antara kedunya.
Isi motivation letter lebih fokus pada hal-hal yang bersifat praktis, seperti pencapaian, kualifikasi, dan cita-cita yang realistis. Sedangkan personal statement lebih fokus pada hal-hal yang abstrak, seperti kepribadian, ambisi, dan preferensi.
Struktur Motivation Letter
Berikut struktur motivation letter yang dirangkum dari buku Sukses Meraih Beasiswa Luar Negeri melalui Internet terbitan Laksana Media (2018: 77).
ADVERTISEMENT
1. Pembuka
Pembuka bisa berisi latar belakang dan kekurangan bidang yang diincar. Sebagai contoh, ketika hendak mendaftar beasiswa S2 kedokteran di luar negeri, jelaskan kondisi dunia kedokteran di Indonesia saat ini.
2. Isi
Isi merupakan bagian utama motivation letter. Tulis berbagai hal yang ingin disampaikan secara rinci. Namun, jangan sampai mengulang apa yang telah ditulis dalam CV. Setidaknya ada tiga hal utama yang wajib ditulis, yakni pengalaman, motivasi, dan tujuan.
3. Penutup
Bagian ini disebut sebagai closing statement. Sampaikan kembali poin terkuat dan mengapa penyedia beasiswa harus memilih Anda. Tulislah secara singkat, jelas, dan tegas untuk menunjukkan kepercayaan diri.
Tips Membuat Motivation Letter
Ivana Rachamawati menyampaikan dalam buku ciptannya Lolos Beasiswa Unggulan Amerika (2017: 66), tentang tips membuat motivation letter agar peluang Anda lolos beasiswa semakin besar.
ADVERTISEMENT
1. Fokus
Fokuslah pada satu aspek terbaik yang dimiliki atau cerita terbaik dalam hidup, sehingga pembaca benar-benar bisa mengenal Anda melalui motivation letter tersebut. Sebisa mungkin buat alur yang runut dari awal hingga akhir.
2. Buat Tulisan Lebih Hidup
Motivation letter memang hanya berbentuk selembar kertas. Namun jangan salah, melalui lembaran kertas ini pendaftar harus mampu menuangkan apa yang ada di pikirannya. Selain itu, pastikan bahwa motivation letter menarik untuk dibaca.
3. Jangan Hanya Bercerita, Perlihatkan!
Saat membuat motivation letter, hindari untuk menggunakan kalimat atau opini umum dari orang lain seperti “Saya suka bertemu dengan orang-orang baru dari berbagai belahan dunia”.
Masukkan pernyataan yang lebih spesifik seperti contoh, alasan, dan hal-hal yang bisa mengembangkan ide Anda. Jelaskan alasan apa saja yang membuat Anda senang bertemu dengan orang baru, hal apa saja yang didiskusikan, hingga apa saja manfaat yang diperoleh dari pertemuan tersebut.
ADVERTISEMENT
4. Maksimalkan Batas Jumlah Kata
Pada dasarnya tidak ada aturan pasti berapa jumlah kata dalam setiap motivation letter. Jumlah kata ini bisa disesuaikan dengan persyaratan yang diberikan oleh penyedia beasiswa.
Saat membuat draft pertama, jangan pedulikan batasan jumlah kata ini. Buatlah sesuai dengan keinginan Anda. Nah, setelah draft tersebut selesai dibuat, lakukanlah review dan pemotongan beberapa bagian yang dianggap tidak perlu.
(VIO)