Konten dari Pengguna

Cara Mencari Hari Baik untuk Pernikahan Menurut Primbon Jawa

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
8 September 2022 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menikah foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menikah foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masyarakat Jawa terbiasa menggunakan petungan jawi untuk menentukan hari baik pernikahan. Mereka percaya bahwa perhitungan tersebut dapat membuat perkawinan berjalan lancar dan mendapat keberuntungan.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Petangan Jawi karya Tri Aji Budiharto (2021), keberuntungan yang dimaksud bisa berupa rezeki berlimpah bagi kedua mempelai. Menentukan hari pernikahan bisa menjadi bentuk ikhtiar agar hajatan dapat berjalan dengan lancar.
Penentuan ini sangat bergantung pada neptu hari dan pasaran kedua mempelai. Mengacu pada Primbon Jawa, neptu di sini berkaitan erat dengan perhitungan hari, bulan, dan tahun Jawa.
Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang cara mencari hari baik untuk pernikahan selengkapnya yang bisa Anda simak.

Cara Mencari Hari Baik untuk Pernikahan

Mayang Purbaningrum, dkk dalam buku Etnomatematika (2021) menjelaskan bahwa cara mencari hari baik untuk pernikahan bisa dilakukan dengan menjumlahkan neptu hari dan pasaran kedua mempelai. Kemudian, hasil dari penjumlahan tersebut dibagi 3 dan harus mendapatkan sisa 2.
Cara mencari hari baik untuk pernikahan. Foto: pixabay
Apabila tidak ditemukan sisa 2, harus ditambahkan dengan neptu lain sehingga diperoleh sisa 2. Nantinya, hari tersebut akan menjadi hari baik untuk melaksanakan pernikahan.
ADVERTISEMENT
Menurut filosofinya, sisa 2 dalam perhitungan ini melambangkan kehidupan dan kebahagiaan yang dijalani oleh kedua mempelai hanya akan dirasakan oleh mereka saja. Sehingga, tidak ada orang lain atau pihak ketiga yang dapat merusaknya.
Dalam kalender Jawa, dikenal adanya bulan yang dianggap baik dan tidak baik untuk melaksanakan pernikahan. Bulan tersebut terdiri dari Jumadil Akhir, Rajab, Ruwah, dan Besar.
Agar pernikahan berjalan lancar, syaratnya di antara ke-4 bulan tersebut harus ada hari Selasa dan Jumat Kliwon. Jika tidak ada, bulan tersebut dianggap tidak baik untuk menggelar pernikahan.
Jika sangat terpaksa, hajat bisa dilaksanakan pada bulan pengganti, seperti Safar, Rabiul Awal, Jumadil Awal, ataupun bulan Syawal. Hal itu boleh dilaksanakan dengan syarat pada bulan-bulan tersebut terdapat hari Selasa dan Jumat Kliwon.
Cara mencari hari baik untuk pernikahan. Foto: pixabay
Dihimpun dari buku Kitab Primbon Jawa Serbaguna karya R. Gunasasmita (2009), berikut nama-nama bulan yang baik untuk diselenggarakan pernikahan:
ADVERTISEMENT
(MSD)