Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Cara Mencerahkan Kulit Menurut Islam Sesuai Anjuran Rasulullah
23 Mei 2022 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Memiliki kulit cerah dan sehat merupakan dambaan setiap orang. Bagi umat Muslim, ada beberapa cara mencerahkan kulit menurut Islam yang dianjurkan Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT
Kulit yang cerah identik dengan kecantikan. Cantik menurut Islam bukan hanya sekadar masalah fisik, tapi juga perihal jiwa dan hati. Sebagaimana doa yang selalu diucapkan Rasulullah setiap hendak bercermin berikut ini.
اَلْحَمْدُ ِللهِ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِىْ فَحَسِّـنْ خُلُقِىْ
Alhamdulillahi kamma hassanta kholqii fahassin khuluqii.
Artinya: "Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku, maka perindah pulalah akhlakku." (HR. Ahmad)
Mempercantik diri, termasuk memperoleh kulit yang cerah, memang disunahkan dalam Islam. Sebab, Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan. Sebagaimana Rasulullah pernah bersabda yang artinya:
"Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan." (HR. Muslim)
Hadis tersebut memiliki makna yang agung, yaitu dari makrifat (pengetahuan) dan suluk (perilaku). Sehingga, umat Muslim sebagai hamba-Nya sebaiknya senantiasa selalu menjaga keindahan agar dicintai Allah.
ADVERTISEMENT
Cara Mencerahkan Kulit Menurut Islam
Dalam ajaran Islam, memperoleh kulit yang cerah dapat dilakukan dengan sejumlah cara. Mengutip Muslimah Itu Spesial oleh Aini Zakiyya Hatsi (2021: 96-99), berikut beberapa cara mencerahkan kulit yang disyariatkan dalam ajaran Islam.
1. Rajin Berwudu
Wudu adalah salah satu aktivitas wajib yang dilakukan sebelum salat untuk menghilangkan najis dan sebagai penyempurna ibadah. Selain itu, berwudu juga bisa mencerahkan kulit wajah.
Ketika seseorang membasuh muka dengan air wudu, segala noda dan kotoran akan luntur. Tidak hanya itu, berwudu juga dapat menggugurkan dosa. Sebagaimana Abu Hurairah yang mendengar Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya umatku dipangggil pada hari kiamat dalam keadaan ghurran muhajjilin, yaitu wajah yang bercahaya dan badannya bersinar karena bekas wudu. Maka barangsiapa mampu memanjangkan ghurran, hendaklah melakukannya." (HR. Bukhari dan Muslim)
ADVERTISEMENT
2. Salat Tahajud
Salat tahajud dikerjakan pada sepertiga malam saat orang-orang biasanya sedang tidur lelap. Salat tahajud tidak hanya meningkatkan peluang doa-doa dikabulkan, tetapi juga memancarkan aura dari wajah ahli tahajud dengan indah.
Sebagaimana Rasulullah pernah bersabda, "Barang siapa yang banyak menunaikan salat malam, maka wajahnya akan terlihat tampan atau cantik di siang harinya." (HR. Ibnu Majah)
3. Akhlak yang Baik
Kecantikan itu terbentuk dari kebaikan hati dan segala perbuatan yang baik. Jadi, setiap Muslim harus menumbuhkan hatinya dengan iman dan kebenaran yang didasarkan pada ilmu yang benar (shahih).
Oleh karena itu, lakukanlah perbuatan baik (akhlak) agar memperoleh kecantikan yang terpancar dari dalam, sebagaimana dijelaskan dalam beberapa riwayat hadis berikut.
"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah ruoaku, maka perindah pulalah akhlakku." (HR Ahmad)
ADVERTISEMENT
“Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan, menyukai kedermawanan dan akhlak yang mulia serta membenci akhlak yang rendah (hina).” (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Melakukan Perawatan Tanpa Mengubah Bentuk Diri
Islam tidak melarang perawatan tubuh ataupun merias diri untuk memperoleh kulit yang cerah. Namun, umat Muslim dianjurkan melakukan perawatan diri dengan bahan-bahan alami yang disunahkan Rasulullah, seperti minyak zaitun, susu, atau madu agar kesehatan kulit terawat.
Perlu diperhatikan, Islam melarang seseorang mengubah bentuk wajah dan tubuhnya tanpa alasan yang kuat. Contohnya adalah melakukan operasi plastik untuk mengubah bentuk hidung menjadi mancung. Sebab, itu sama saja mengubah ciptaan Allah dan tidak mensyukuri pemberian darinya.
(SFR)