Konten dari Pengguna

Cara Mengenal Diri Sendiri Menurut Islam sebagai Kunci Mengenal Allah SWT

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
21 April 2022 16:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Berdoa. Foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Berdoa. Foto: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Mengenal diri sendiri adalah salah satu kegiatan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Sebab, mengenal diri merupakan kunci untuk mengenal Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Hal ini tercantum dalam hadits riwayat Imam Al-Ghazali yang dikutip dari buku Tasawuf Al-Ghazali Perspektif Pendidikan Islam karya Subhan Hi Ali Dodego berikut.
Barang siapa mengenal dirinya, ia mengenal Allah.
Pengetahuan yang paling benar tentang diri sendiri adalah ketika seseorang bisa menjawab pertanyaan “Siapa aku? Dari mana aku datang?”. Dari pertanyaan inilah seseorang dapat mengenal dirinya sekaligus Tuhannya (pengetahuan tentang Allah SWT).
Orang yang sampai kepada pengetahuan tentang Allah, apabila setelah merenung didapatkan jawaban bahwa tanpa Allah maka ia tidak ada. Mengenal diri menjadi penting dilakukan karena tidak ada yang lebih dekat dengan diri seseorang, kecuali mereka sendiri.
Ilustrasi Keluarga. Foto: pixabay.com

Cara Mengenal Diri Sendiri Menurut Islam

Mengenal diri sendiri merupakan salah satu cara untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar manusia senantiasa berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, karena mengetahui kekurangannya.
ADVERTISEMENT
Berikut cara mengenal diri sendiri menurut Islam yang disadur dari buku La Tahzan Hadapi Masalah dengan Berserah (2020) dan Pelajaran tentang Bersyukur (2021).

1. Jangan pernah merasa sempurna

Seorang Muslim tidak dianjurkan untuk merasa sempurna, karena sejatinya kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Selain itu, orang yang merasa sempurna pasti akan mengabaikan kekurangannya dan enggan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Diriwayatkan dalam sebuah hadits bahwa Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Lihatlah kepada orang-orang yang lebih rendah daripada kalian, dan janganlah kalian memandang kepada orang-orang yang berada di atas kalian, karena yang demikian itu lebih patut bagi kalian, supaya kalian tidak meremehkan nikmat Allah SWT yang sudah dianugerahkan kepada kalian semua.” (HR. Bukhori & Muslim)
Ilustrasi Alquran. Foto: pixabay.com

2. Muhasabah diri

Muhasabah diri merupakan cara terbaik untuk mengenali diri sendiri. Sebab, muhasabah adalah tindakan mengoreksi diri sendiri, terutama ketika tergelincir pada jurang kesalahan. Dengan bermuhasabah, umat Islam diminta untuk melihat dan merenungi kembali perbuatannya.
ADVERTISEMENT
Apakah ada sikap atau ucapan yang merugikan dan menyakiti orang lain. Apabila ada, wajib baginya untuk meminta maaf kepada orang yang telah dirugikan atau disakiti. Allah SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Surat Al-Hasyr ayat 18)

3. Bersyukur

Orang yang selalu bersyukur artinya mereka memahami bahwa segala sesuatu yang dimilikinya berasal dari Allah SWT. Sebab, bersyukur merupakan tindakan berterima kasih kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan kepadanya.
ADVERTISEMENT
هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّى لِيَبْلُوَنِىٓ ءَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ۖ وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّى غَنِىٌّ كَرِيمٌ
Artinya: “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (Surat An-Naml ayat 40)
(DND)