Cara Menggunakan Tespek untuk Ibu Hamil Agar Hasilnya Akurat

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
29 Januari 2024 18:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
dua garis biru pada alat uji kehamilan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
dua garis biru pada alat uji kehamilan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tespek bekerja dengan cara mengukur kadar hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dalam urin ibu hamil. Bagaimana cara menggunakan tespek yang benar?
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Cleveland Clinic, tes kehamilan menggunakan tespek memiliki keakuratan hingga 99%. Jenis tes ini direkomendasikan bagi wanita yang ingin mengetahui status kehamilannya, apakah negatif atau positif.
Apabila hasilnya positif, maka alat tespek akan menunjukkan dua garis. Sementara jika hasilnya negatif, maka alat tespek akan menunjukkan satu garis. Lalu pada tespek digital, hasilnya dapat berupa keterangan “Pregnant” disertai perkiraan usia kandungan janin.
Ingin tahu cara menggunakan tespek yang benar? Simak panduannya dalam artikel berikut ini.

Cara Menggunakan Tespek yang Benar

Ilustrasi Test Pack Dipakai Lebih dari Sekali. Foto: George Rudy/Shutterstock
Agar hasilnya akurat, Anda perlu memperhatikan sejumlah ketentuan sebelum menggunakan tespek. Alat tersebut dapat dibeli secara bebas di apotek ataupun marketplace. Berikut panduannya seperti dikutip dari UNC School of Medicine:
ADVERTISEMENT

1. Siapkan wadah bersih

Siapkan wadah berbentuk cup yang sudah tak terpakai. Misalnya tutup botol, cangkir obat, gelas plastik, dan lain-lain. Nantinya, wadah tersebut digunakan sebagai cangkir untuk mengisi urin.

2. Gunakan urin pertama di pagi hari

Gunakan urin pertama di pagi hari untuk melakukan tes kehamilan. Menurut sejumlah ahli, urin di pagi hari memiliki kadar HCG yang tinggi dan terkonsentrasi, sehingga lebih murah dideteksi.
Namun jika tidak sempat, maka Anda bisa menggunakan urin di waktu lain. Usahakan urin tersebut berada di kandung kemih setidaknya selama 3 jam.

3. Jangan minum berlebihan sebelum tes

Sebelum melakukan tes, usahakan tidak minum cairan dalam jumlah berlebihan. Sebab, cairan tersebut dapat mengencerkan kadar HCG dalam urin dan memengaruhi keakuratan tesnya.

4. Tempatkan urin di wadah yang sudah disiapkan

Anda bisa menempatkan wadah urin yang sudah disiapkan di dekat vagina. Tampung sebagian urin di dalam wadah tersebut untuk dijadikan sampel tes.
ADVERTISEMENT

5. Celupkan alat tespek

Terakhir, celupkan alat tespek ke urin yang sudah disimpan dalam wadah. Tunggu selama beberapa saat sampai hasilnya muncul. Usahakan ikuti panduan yang tertera dalam kemasan alat tespek tersebut.
Apabila hasilnya tidak muncul, kemungkinan alat tespek sudah tidak bisa digunakan lagi. Oleh karena itu, sebaiknya periksa tanggal kedaluwarsa tespek tersebut.

Jenis-Jenis Tes Kehamilan

Ilustrasi usg bayi 10 minggu. Foto: Getty Images
Secara umum, ada tiga jenis tes kehamilan yang bisa dilakukan oleh ibu hamil, mulai dari tes urin, tes darah, dan USG. Berikut masing-masing penjelasannya:

1. Tes urin

Tes urin menggunakan alat tes berupa tespek untuk mengukur kadar HCG. Biasanya, kadar hormon HCG tersebut dapat dideteksi sekitar 10 hari setelah pembuahan. Jenis tes ini cukup akurat, namun tidak memberikan informasi yang detail.
ADVERTISEMENT

2. Tes darah

Ter darah jarang dilakukan karena harganya relatif lebih mahal. Jenis tes kehamilan ini dilakukan dengan cara mengambil sampel darah dari pembuluh darah di area lengan pasien.
Hasilnya sedikit lebih sensitif karena dapat mendeteksi jumlah HCG dalam angka yang sangat kecil. Biasanya, tes darah dilakukan untuk mengontrol dan membandingkan kadar HCG yang dimiliki ibu hamil

3. USG

Ultrasonografi atau USG merupakan prosedur pengambilan gambar di dalam kandungan yang dilakukan dengan mengandalkan gelombang suara frekuensi tinggi. Melalui USG, ibu hamil dapat mengetahui perkembangan janin, mendiagnosis penyakit atau kelainan, dan melihat wujud janin.
(MSD)