Cara Menghafal dengan Cepat Agar Mudah Memahami Materi Pembelajaran

Ilustrasi anak belajar menghafal Foto: Hafiez Razali/Shutterstock

Kurikulum pendidikan di Indonesia dirancang untuk memudahkan para siswa memahami mata pelajaran dengan baik. Namun dalam praktiknya, siswa dituntut untuk menghafal semua materi yang telah disampaikan.

Hal ini lantas menjadi permasalahan bagi para siswa secara umum. Beberapa di antara mereka mengaku kesulitan dalam memahami dan menghafal seluruh materi dengan baik.

Alhasil, materi yang disampaikan pun tidak bisa diserap dengan maksimal. Ini bisa berdampak pada penilaian dan kemampuan mereka dalam menjawab soal-soal ujian.

Agar lancar menghafal materi pembelajaran, para siswa perlu memahami teknik-tekniknya dengan benar. Berikut penjelasan tentang tata cara menghafal dengan cepat selengkapnya yang menarik untuk Anda simak.

Cara Menghafal dengan Cepat

Cara menghafal dengan cepat sangat diperlukan para siswa dalam memahami materi pembelajaran. Dirangkum dari buku Anakku Bisa Brilliant susunan Yan Djoko Pietono (2021), berikut beberapa teknik yang bisa dicoba:

Ilustrasi anak menghafal materi. Foto: Shutter Stock

1. Jangan biarkan diri terganggu

Konsentrasi sangat penting dalam hal ini. Jangan biarkan anak terganggu saat sedang menghafalkanmateri. Kondisikan ruangan belajar yang nyaman dan tenang. Jika perlu, tutup pintu ruangan tersebut agar tidak terdengar suara yang bising.

2. Mnemonik

Mnemonik dilakukan dengan cara mengubah kata abstrak menjadi benda konkret yang bisa dibayangkan. Mnemonik dibagi menjadi dua, yakni sebagai berikut.

Sistem gambaran merupakan suatu teknik menghafal informasi dengan cara menggambarkan kata-kata abstrak menjadi sesuatu yang konkret. Contoh: Sedih digambarkan dengan air mata, Singapura digambarkan dengan patung singa, Jakarta digambarkan dengan Monas, dan bahagia digambarkan dengan ikon tertawa.

Sistem persamaan bunyi merupakan suatu teknik untuk menghafal informasi berdasarkan persamaan bunyinya. Misalnya Borobudur menjadi boro-boro tidur, Bandung menjadi badung (nakal), Jakarta menjadi jak.

3. Sistem Cerita (story system)

Sistem cerita atau story system adalah teknik menghafal dengan cara menghubungkan informasi yang satu dengan informasi lainnya untuk dijadikan sebuah kalimat atau cerita. Contoh:

Ada kata yang harus dihafal, yakni: adik-roti-ayam-makan-jatuh-lari-dibawa-menangis. Maka, sistem ceritanya adalah Adik makan roti lalu jatuh rotinya dimakan ayam dan dibawa lari adik menangis.

Ilustrasi membaca dan menghafal. Foto: Shutterstock

4. Sistem Hubungan (relation system)

Sistem hubungan merupakan teknik mengingat materi dengan cara menghubungkan informasi yang satu dengan informasi lainnya secara aksi. Relation system ini sering digunakan untuk menghafal sebuah kalimat yang berpasangan.

Misalnya menghafal nama sungai dan provinsinya, nama negara dan ibu kotanya, dan lain-lain. Adapun contoh relation system yaitu: Mobil menabrak tong sampah, Rania makan bakso.

Dari contoh tersebut, dapat dilihat bahwa kata "menabrak” dan "makan” adalah relation system. Aksi tersebut berfungsi sebagai kalimat utama atau pemicu untuk menarik dan memperjelas informasi yang ada di depannya. Sehingga, informasi yang ada di depannya tidak akan dilupakan.

5. Sistem Situs (site system)

Site system adalah teknik menghafal dengan cara menyimpan informasi secara teratur dan menempatkannya secara tertulis pada tempat-tempat yang selalu dilihat. Misalnya di dinding depan meja belajar, di kamar tidur, atau di tempat-tempat strategis lainnya.

(MSD)