Cara Menghitung Peruntungan Pasangan Berdasarkan Weton Jawa

Ilustrasi menghitung kecocokan pasangan menurut weton Jawa. Foto: Pixabay

Weton banyak digunakan oleh masyarakat Jawa untuk mengambil keputusan. Mulai dari karier, jodoh, hari baik, dan lain sebagainya. Prediksi tentang nasib ini dapat diterka dengan melihat hari kelahiran seseorang.

Mengutip Penggunaan Weton Dan Pasaran oleh Moch Aryoso Abi Kusworo (2015) weton adalah gabungan dari tujuh hari dalam seminggu (Senin, Selasa, dan lain-lain) dengan lima hari pasaran Jawa (Legi, Pahing Pon, Wage, dan Kliwon).

Nah, tiap-tiap hari memiliki angka tertentu yang disebut pasaran. Misalnya Senin berjumlah 4, Selasa jumlahnya 3, dan Rabu berjumlah 7. Kombinasi angka-angka ini memiliki makna tertentu.

Ketika sepasang kekasih hendak membawa hubungan ke jenjang yang lebih serius, biasanya orangtua akan mencoba memprediksi keadaan rumah tangga anak-anaknya melalui weton. Apakah mereka akan mujur atau hidup dalam kesengsaraan.

Untuk Anda yang ingin mengetahui gambaran kehidupan rumah tangga di masa depan, berikut adalah cara menghitungnya menurut buku Primbon Praktis oleh Mama Flo (2018).

Cara Menghitung Peruntungan Pasangan Berdasarkan Weton Jawa

Ilustrasi weton. Foto: Indra Fauzi/kumparan

Anda perlu mengetahui hari lahir calon istri dan calon suami beserta pasarannya terlebih dahulu. Adapun rumus untuk menghitung peruntungan pasangan adalah = (neptu hari + neptu pasaran) – 9.

Gunakan tabel berikut ini sebagai panduan:

Weton Jawa. Foto: Primbon Praktis oleh Mama Flo (2018)

Sebagai contoh, apabila calon suami lahir pada Jumat Kliwon, maka (6 + 8) – 9 = 5.

Sedangkan jika calon istri lahir pada Minggu Pahing, maka (5 + 9) – 9 = 5.

Dari perhitungan weton kedua pasangan, diperoleh angka 5 dan 5. Inilah yang dijadikan patokan untuk melihat peruntungan atau hambatan rumah tangga mereka kelak. Apa arti angka-angka ini?

Itulah cara menghitung peruntungan pasangan berdasarkan weton Jawa. Anda boleh mempercayainya boleh juga tidak, semua tergantung pada keyakinan masing-masing.

(ERA)