Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Menghitung Selamatan Orang Meninggal dalam Tradisi Jawa
30 Januari 2024 22:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selamatan orang meninggal adalah salah satu tradisi Jawa yang masih dilakukan hingga sekarang. Lalu, bagaimana cara menghitung selamatan orang meninggal untuk hari ke-3, ke-7, dan seterusnya?
ADVERTISEMENT
Sebelum membahas perhitungan, penting untuk mengenal tradisi ini terlebih dahulu agar tidak menimbulkan salah paham. Selamatan orang meninggal bukanlah perayaan, melainkan semacam tahlilan.
Pada acara ini, orang-orang berkumpul membacakan doa dan dzikir bersama untuk orang yang telah meninggal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa selamatan orang meninggal sebenarnya salah satu bentuk alkulturasi antara agama Islam dan tradisi Jawa.
Cara Menghitung Selamatan Orang Meninggal
Cara menghitung selamatan orang meninggal menggunakan sistem kalender Jawa atau biasa disebut pasaran. Berikut penjelasannya dikutip dari situs resmi Desa Jatimulyo, Kabupaten Kebumen.
1. Menghitung Hari Ke-3
Selamatan hari ke-3 disebut juga nelung dina. Tujuannya adalah untuk menyempurnakan nafsu pada jasad manusia yang asalnya dari air, angin, api, dan bumi. Nelung dina dilaksanakan pada hari ketiga serta pasaran yang ketiga.
ADVERTISEMENT
2. Menghitung Hari Ke-7
Selamatan hari ke-7 disebut metung dina. Sesuai namanya, ini dilaksanakan pada hari ketujuh. Jadi, misalnya seseorang meninggal pada Sabtu Pahing, Anda perlu menghitung 6 hari berikutnya. Dengan demikian, hari ke-7 jatuh pada Kamis Pahing atau malam Jumat. Tujuan metung dina adalah untuk menyempurnakan kulit serta rambut jasad.
3. Menghitung Hari Ke-40
Selamatan orang meninggal hari ke-40 dihitung 1 bulan penuh ditambah 3 hari. Misalnya, seseorang meninggal di hari Sabtu Pahing, maka hitung sampai Sabtu Pahing lagi, kemudian ditambah 3 hari. Jadi, hari ke-40 orang tersebut adalah Selasa atau malam Rabu.
Selamatan hari ke-40 ini disebut matangpuluh dina. Tujuannya untuk menyempurnakan anggota badan yang merupakan titipan kedua orang tua.
ADVERTISEMENT
4. Menghitung Hari Ke-100
Selamatan orang meninggal hari ke-100 dihitung dari bulan orang tersebut meninggal sampai 3 bulan setelahnya, kemudian ditambah 10 hari. Selamatan ini disebut juga nyetatus dina. Tujuannya untuk menyempurnakan jasad.
5. Menghitung 1 Tahunnya
Selamatan 1 tahun atau pendhak 1 bertujuan sebagai peringatan telah sempurnanya kulit daging dan semua isi perut. Cara menghitungnya menggunakan rumus patsarpa, yaitu hari keempat dan pasaran keempat.
Misalnya, seseorang meninggal di bulan Sura, perhitungan dilakukan sampai 1 tahun di bulan Sura, kemudian dicocokkan hari kematiannya.
6. Menghitung 2 Tahunnya
Selamatan 2 tahun atau pendhak 2 bertujuan sebagai peringatan telah sempurnanya semua anggota badan selain tulang. Rumus perhitungan untuk selamatan ini menggunakan rosarpat, yaitu hari kesatu dan pasaran ketiga.
Perlu diketahui bahwa dua tahun dalam penanggalan jawa adalah 708 hari. Jadi, sama seperti pendhak 1, Anda tinggal mencocokkan hari kematiannya setelah 708 hari.
ADVERTISEMENT
(DEL)