Konten dari Pengguna

Cara Mengubah Pecahan Campuran ke Desimal dan Bentuk Bilangan Lain

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
2 September 2022 10:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bilangan pecahan. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bilangan pecahan. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a/b dengan a, b bilangan bulat, b ≠ 0, dan b bukan faktor dari a. Dalam ilmu matematika, bilangan pecahan dibagi menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah pecahan campuran.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Sukses UN SD 2009 karya Esvandiari (2009), pecahan campuran adalah pecahan yang terdiri dari bilangan bulat, pembilang, dan penyebut. Contohnya: 2 3/4, 5 1/2, 3 1/5, dan sebagainya.
Dalam praktiknya, pecahan campuran dapat diubah menjadi bentuk bilangan lain, seperti desimal, persen, dan bilangan biasa. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang pecahan campuran lengkap dengan format perubahannya dalam notasi matematika.

Bagaimana Cara Mengubah Pecahan Campuran Menjadi Pecahan Desimal?

Mengubah pecahan campuran menjadi pecahan desimal bisa dilakukan dengan mudah. Pertama-tama, Anda perlu mengubahnya menjadi pecahan biasa terlebih dahulu. Dikutip dari buku Matematika SMP Kelas VIII susunan Aspar, S.Si (2009), berikut langkah-langkahnya:
Ilustrasi bilangan pecahan. Foto: pixabay

1. Ubah pecahan campuran ke pecahan biasa

Caranya, bilangan bulat dikali dengan bilangan pembilang. Kemudian, hasil kalinya ditambahkan dengan bilangan penyebut. Contoh: 4 2/5 dijadikan pecahan biasa menjadi (4x5) + 2 = 22/5
ADVERTISEMENT

2. Ubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal

Caranya mudah, cukup bagi bilangan penyebut dengan bilangan pembilang. Contoh: 22/5 =4,4

Bentuk Bilangan Pecahan

Bilangan pecahan adalah bilangan yang bentuknya tidak bulat atau tidak utuh. Pada bilangan pecahan terdapat pembilang dan penyebut yang ditulis dengan notasi matematika a/b.
Pembilang adalah angka pecahan yang menunjukkan angka yang dibagi (di atas). Sedangkan penyebut adalah angka pecahan yang menunjukkan pembaginya (di bawah).
Bilangan pecahan terbagi menjadi beberapa jenis. Dikutip dari buku Bahas Tuntas 100 Soal Matematika SD Kelas 4, 5 , dan 6 susunan Rita Destiana (2009), berikut penjelasannya:
Ilustrasi bilangan pecahan. Foto: pixabay

Menyederhanakan Pecahan

Menyederhanakan pecahan bertujuan untuk mendapatkan hasil bilangan terkecil dengan nilai yang sama. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Rumus penyederhanaan. Foto: dok pribadi
Syarat:
ADVERTISEMENT
Untuk menghasilkan hasil terkecil (sudah tidak bisa dibagi lagi), maka pembaginya adalah FPB (faktor pesekutuan terbesar) dari pembilang dan penyebut. Contoh:
4/12 = ....
FPB dari 4 dan 12 adalah 4. Maka, pembilang dan penyebut dibagi dengan angka 4 untuk mendapatkan hasil yang terkecil. Diperoleh:
4/12 = 4:4/12:4 = 1/3

Operasi Hitung Pecahan

Operasi hitung pecahan terbagi menjadi 4 jenis, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

1. Penjumlahan

Untuk menjumlahkan pecahan, bilangan penyebut dari pecahan tersebut harus disamakan terlebih dahulu. Caranya dapat menggunakan KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dari kedua penyebut. Contoh:
1/3 + 1/3 = ...
ADVERTISEMENT
1/3 + 1/3 = 1+1/3 = 2/3

2. Pengurangan

Sama halnya dengan penjumlahan, penyebut dari pecahan disamakan terlebih dahulu. Caranya bisa menggunakan KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dari kedua penyebut. Contoh:
5/2 - 2/5 =...
5/2 - 2/5 = 25-4/10 = 21/10 = 2 1/10
Ilustrasi bilangan pecahan. Foto: pixabay

3. Perkalian

Operasi hitung perkalian dilakukan dengan mengalikan kedua bagian secara langsung. Pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut. Contoh:
3/4 x 5/7 = 15/28

4. Pembagian

Untuk mendapatkan hasil bagi, harus diubah menjadi perkalian terlebih dahulu. Untuk mengubah ke perkalian, pecahan yang membagi harus dibalik posisinya antara pembilang dan penyebut terlebih dahulu. Contoh:
2/4 : 5/9 =...
= 2/4 x 9/5
= 18/20, disederhanakan menjadi 9/10.
(MSD)