Cara Mengutip Buku, Jurnal, dan Internet yang Benar untuk Tugas Akhir

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
20 Mei 2021 12:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menulis skripsi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menulis skripsi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Saat menyusun tugas akhir, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk menyajikan hasil studi yang memuaskan, tetapi juga tahu cara mengutip sumber. Sitasi menunjukkan bahwa bagian-bagian tertentu dari tulisan bersumber pada penulis lain yang mempunyai dasar ilmiah cukup kuat dan memadai.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Mudah Membuat Referensi & Bibliografi oleh Rudy Agung Nugroho (2015), tujuan menulis kutipan adalah untuk memberikan pengakuan karya cipta kepada penulis yang dirujuk, menghindari plagiarisme, dan memberi kesempatan pada pembaca untuk menemukan kembali sumber informasi.

Jenis Kutipan

Ilustrasi mengerjakan skripsi. Foto: CoWomen/unsplash
Fungsi kutipan dalam karya ilmiah adalah untuk memperkuat argumen yang dikemukakan, sebagai landasan teori, dan penjelasan atas suatu uraian. Terdapat dua cara untuk mengutip pustaka, yaitu:
Kutipan langsung artinya penulis mengutip kalimat sama persis dengan aslinya. Kalimat tersebut harus diletakkan di antara dua tanda petik atau quote. Ini penting, karena jika Anda lupa menggunakan tanda petik, hal tersebut dinilai sebagai plagiarisme.
Sebutkan pula sumber asli (nama belakang pengarang, tahun) disertai dengan informasi mengenai halaman (buku dan artikel) atau nomor paragraf (untuk sumber dari internet).
ADVERTISEMENT
Jika menggunakan cara ini, Anda menulis kembali kalimat atau paragraf dengan gaya bahasa sendiri. Anda tidak perlu menggunakan tanda petik, namun dituntut untuk memahami gagasan si penulis asli guna menghindari salah tafsir. Agar lebih paham, perhatikan contoh parafrase berikut:

Cara Mengutip Buku dan Jurnal yang Benar

Ilustrasi menulis Foto: Pixabay
Pengutipan tidak boleh dilakukan secara sembarangan, melainkan harus memperhatikan kaidah tertentu. Perhatikan petunjuk berikut ini yang dikutip dari Merangkum dan Mengutip Dalam Penulisan Karya Ilmiah oleh Kastam Syamsi:
ADVERTISEMENT
Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan ke dalam teks, diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“), dan sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan.
Contoh
Kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih diketik satu spasi. Kutipan menjorok ke dalam atau tujuh ketukan dari batas tepi kiri. Sumber rujukannya ditulis langsung sebelum teks kutipan.
Jika penulis ingin menghilangkan beberapa bagian kalimat, maka pada bagian tersebut diberi titik sebanyak tiga buah (…). Namun jika ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang dihilangkan diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris.
ADVERTISEMENT
Purwaka, dkk. (1990: 33) menyatakan bahwa GT adalah
Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan. Jika ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir penulis masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbit yang terletak dalam kurung. Jika ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis dalam kurung, terdiri dari nama akhir, titik dua sebagai pemisah, dan tahun terbitan.
ADVERTISEMENT
Ketika menyusun tulisan, terkadang penulis yang Anda rujuk ternyata juga mengutip sumber lain. Memang lebih baik jika Anda dapat menggunakan sumber pertama. Namun apabila sukar menemukannya, contoh cara mengutipnya yaitu: (Patton, dalam Sutopo, 2002: 78).
Sumber elektronik biasanya tidak memiliki nomor halaman. Untuk mengutip, gunakan nomor paragraf dengan diawali singkatan “para.” Contohnya:
Itulah sejumlah cara mengutip sumber pustaka untuk keperluan tugas akhir. Semoga bermanfaat.