Konten dari Pengguna

Cara Menyaksikan Gerhana Bulan Total 8 November 2022

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
7 November 2022 18:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gerhana bulan total. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gerhana bulan total. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya matahari yang menuju ke bulan oleh bayangan bumi. Fenomena ini hanya mungkin terjadi pada malam hari ketika bulan purnama.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Rangkuman Materi Pengayaan Tata Surya karya Ni Nengah Mudari (2021), gerhana bulan terjadi ketika kedudukan bulan, bumi, dan matahari membentuk satu garis lurus. Dalam kondisi tersebut, kedudukan bumi berada tepat di antara bulan dan matahari.
Ada dua macam gerhana bulan yang biasa terjadi, yakni gerhana bulan total dan parsial. Fenomena gerhana bulan total terbilang cukup langka karena hanya dapat terjadi saat fase bulan purnama.
Di tahun 2022, gerhana bulan total terjadi 2 kali yakni pada tanggal 16 Mei dan 8 November mendatang. Bagaimana cara menyaksikan gerhana bulan total? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut ini.

Cara Menyaksikan Gerhana Bulan

Seperti disebutkan sebelumnya, gerhana bulan total kali ini terjadi pada 8 November 2022. Mengutip situs Lapan, fenomena langka ini diperkirakan terjadi dalam durasi total 1 jam 24 menit 58 detik dan durasi umbral selama 3 jam 39 menit 50 detik.
Ilustrasi gerhana bulan total. Foto: pixabay
Lebar gerhana bulannya mencapai 1,3589 km dengan jarak pusat umbra ke pusat Bulan sebesar 0,2570 km. Gerhana ini termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136.
ADVERTISEMENT
Jadwal kenampakan gerhana bulan 8 November 2022 terbagi menjadi beberapa fase. Jika dilihat dari data astronomisnya, awal penumbra gerhana bulan dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia pada pukul 15.00 WIB.
Sementara awal gerhana sebagian dapat disaksikan pukul 16.00 WIB di wilayah Papua, Papua Barat, P. Seram, P. Halmahera, Kep. Aru, Kep. Kai, dan Kep. Tanimbar. Kemudian, awal total gerhana dapat dilihat pada pukul 17.16 WIB di wilayah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi NTT, NTB, Bali, Kaltara, Kaltim, Kalsel, Kalteng, dan Kapuas Hulu.
Puncak gerhananya dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, dan Bengkulu pada pukul 18.00 WIB. Anda dapat menyaksikannya dengan mata telanjang tanpa bantuan alat apapun.
ADVERTISEMENT
Setelah puncak gerhana, Anda bisa menyaksikan akhir total pada pukul 18.41 WIB, akhir sebagian pukul 19.49 WIB, dan akhir penumbra pukul 20.56 WIB. Ketiga fase tersebut dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.
Ilustrasi gerhana bulan. Foto: pixabay
Secara ilmiah, fenomena gerhana bulan dapat dijelaskan dengan sangat detail. Perlu dipahami bahwa ketika bulan memasuki umbra, bulan cenderung berwarna hitam.
Jika sudah masuk sepenuhnya, warna bulan tersebut akan berubah menjadi kemerahan. Hal ini disebabkan oleh mekanisme hamburan Rayleigh yang terjadi pada atmosfer bumi.
Fenomena gerhana bulan total akan terjadi 3 tahun berikutnya, yakni pada tanggal 8 September 2025. Fenomena ini dapat membawa pengaruh pada kehidupan manusia, yakni membuat air laut menjadi pasang.
(MSD)