Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Cara Menyucikan Najis Mugholadoh, Mutawassithah, dan Mukhaffafah
23 Mei 2021 14:08 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Islam adalah agama yang menjunjung kebersihan. Tidak sah shalat seseorang jika badan, pakaian, atau tempat shalatnya terkena najis. Secara bahasa, najis berasal dari Bahasa Arab an najasah yang artinya kotoran. Menurut mazhab Asy-Syafi’iyah, najis adalah sesuatu yang dianggap kotor, yang menghalangi sahnya shalat tanpa ada hal yang meringankan.
ADVERTISEMENT
Di dalam fiqih, najis dikelompokkan menjadi tiga kategori, yakni najis mukhaffafah, najis mutawassithah, dan najis mugholadoh. Terdapat cara tersendiri untuk menyucikannya. Untuk memperdalam ilmu agama, simak penjelasannya berikut ini:
Pengertian Najis Mugholadoh dan Cara Menyucikannya
Membersihkan najis mugholadoh tidak cukup hanya dengan memercikkan air ke anggota tubuh yang terkena najis. Mengutip buku Shalat Yang Sempurna oleh R. Maftuh Ahmad, najis mugholadoh adalah najis yang disebabkan oleh sesuatu yang basah/cairan (air liur, kotoran, darah, dan sebagainya) yang berasal dari anjing atau babi.
Adapun cara menyucikannya adalah wujud najisnya dihilangkan terlebih dahulu, kemudian dibasuh sebanyak tujuh kali. Salah satu dari basuhan tersebut harus dicampur dengan debu. Hal ini disandarkan pada hadits dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
"Sucinya wadah salah seorang dari kalian jika anjing menjilatinya adalah dengan mencucinya tujuh kali, yang pertama dengan tanah/pasir." (Shahih Muslim, juga ada riwayat dari At-Tirmidzi).
Cara Manyucikan Najis Mutawassithah
Najis mutawassithah adalah najis sedang. Mengutip buku Fikih Wanita Sepanjang Masa karya Ustaz Muiz Al Batani (2017) yang termasuk najis ini adalah nanah, darah, kotoran yang keluar dari qubul dan dubur manusia atau binatang (kecuali mati) dan bangkai (termasuk tulang dan bulunya).
Sedangkan bangkai manusia, belalang dan ikan tidak dianggap najis. Cara menyucikan najis mutawassithah adalah membersihkan zat dari najis misalnya dengan cara menyekanya, kemudian menyiramnya dengan air.
Najis Mukhaffafah
Najis mukhaffafah adalah najis yang ringan. Misalnya air kencing bayi laki-laki belum genap dua tahun dan belum makan apapun kecuali air susu ibunya. Cara menyucikannya cukup dengan memercikkan air yang suci pada bagian yang terkena najis.
ADVERTISEMENT
(ERA)