Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Cara Pengisian Kohort Ibu Hamil Terbaru, Simak Penjelasannya
28 November 2023 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Cara pengisian kohort ibu hamil perlu diketahui untuk mendata pasien ibu hamil yang ada di suatu wilayah. Pengisian kohort ini bertujuan untuk mempermudah bidan dalam mengidentifikasi masalah kesehatan ibu hamil.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Asuhan Kebidanan Bagi Para Bidan di Komunitas oleh Liva Maita, dkk., buku kohort atau register kohort merupakan sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal (bayi baru lahir), bayi, dan balita.
Register kohort diisi oleh petugas kesehatan, seperti bidan, petugas imunisasi, petugas gizi, atau tenaga kesehatan lainnya yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak (KIA).
Lantas, bagaimana cara pengisian kohort ibu hamil yang perlu diketahui oleh petugas kesehatan? Berikut ini adalah penjelasannya.
Cara Pengisian Kohort Ibu Hamil
Kohort ibu hamil merupakan sekumpulan data mengenai kondisi ibu hamil serta bayi dalam kandungan. Nantinya, data tersebut akan diolah menjadi informasi yang digunakan untuk nifas serta kehamilan selanjutnya.
Mengutip laman Pusat Pengetahuan SIKOMPAK Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), berikut adalah cara pengisian kohort ibu hamil yang bisa dilakukan:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah meluncurkan e-Kohort KIA, yaitu sebuah sistem pemantauan terintregrasi bagi ibu, bayi, dan balita yang mencakup implementasi pencatatan dan pelayanan secara elektronik untuk mendukung program pelayanan kesehatan ibu dan anak.
e-Kohort ini merupakan bentuk digitalisasi dari buku kohort atau register kohort yang selama ini dipakai petugas kesehatan untuk mendata pasien ibu hamil yang ada di wilayah tertentu.
Pengisian e-Kohort kurang lebih sama dengan bentuk register kohort. Bedanya, petugas kesehatan yang berwenang cukup memasukkan data ke dalam sistem e-Kohort, sehingga tidak perlu menulis dan menyimpan data pasien secara manual.
(SFR)