Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Puasa Orang Kristen yang Benar Menurut Alkitab
25 Agustus 2021 16:45 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Puasa juga dipraktikkan guna meningkatkan kepekaan terhadap tuntunan dan kehendak Tuhan Yesus, seperti yang dialami oleh jemaat di Antiokhia.
Menurut Harison J. Ompsunggu (2021) dalam buku 100 Renungan Doa: Menjadikan Doa Lebih dari Sekadar Rutinitas, puasa adalah perbuatan tidak makan dan/atau tidak minum dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan rohani.
Biasanya, puasa disertai dengan doa, sehingga disebut doa puasa. Seorang pengajar Alkitab bernama Arthur Wallis mendefinisikan puasa sebagai berikut:
“Berpuasa menandakan adanya kesungguhan pada orang yang menaikkan permohonan doanya, dan memperkuat seruannya di hadapan takhta Allah. Orang yang berdoa sambil berpuasa menyatakan bahwa dirinya sungguh-sungguh memohon.”
Doa puasa harus dilakukan dengan sungguh-sungguh agar layak dan berkenan di hati Tuhan. Berpuasa juga harus dipraktikkan dengan cara yang benar, seperti yang diajarkan dalam Alkitab .
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana cara berpuasa orang Kristen yang benar? Simak ulasan berikut.
Cara Berpuasa Orang Kristen
Berikut cara berpuasa orang Kristen yang benar menurut Alkitab:
1. Merendahkan Diri di Hadapan Tuhan
Mengutip buku 100 Renungan Doa: Menjadikan Doa Lebih dari Sekadar Rutinitas (2021), puasa adalah kegiatan rohani untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan dan untuk mengakui kebesaran Tuhan.
Merendahkan diri artinya, menyadari kebesaran dan kasih Tuhan Yesus dan keberadaan diri sendiri sebagai manusia yang lemah. Seperti yang dikatakan dalam Alkitab, tepatnya injil Ezra 8:21 yang berbunyi:
“Kemudian di sana, di tepi sungai Ahawa itu, aku memaklumkan puasa supaya kami merendahkan diri di hadapan Allah kami dan memohon kepada-Nya jalan yang aman bagi kamu, bagi anak-anak kami dan segala harta benda kami.”
ADVERTISEMENT
2. Tidak Sibuk dengan Urusan Sendiri
Tuhan Yesus menegaskan agar umat-Nya tidak sibuk dengan urusan sendiri. Hal ini disampaikan ketika orang-orang Israel yang berpuasa protes kepada Tuhan karena doa mereka tidak didengar. Kemudian, Tuhan menjawab bahwa hal itu dikarenakan umat Israel yang sibuk dengan urusan diri sendiri.
“Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan yang tidak meninggalkan hukum Allahnyamereka menanyakan Aku tentang hukum-hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap Allah, tanyanya
"Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?" Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu.” (Yesaya 58:2-3a)
3. Menunjukkan Kasih Pada Sesama
ADVERTISEMENT
Alkitab menyebutkan bahwa umat Kristiani yang sedang berpuasa harus menunjukkan kasih kepada sesama. Seperti yang disebutkan dalam Yesaya 58:6-7:
“Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!”
4. Tidak Berbuat Jahat
Umat Kristen yang berlaku jahat kepada sesama tidak akan diindahkan puasanya. Seperti tercatat dalam Yesaya 58:4 yang berbunyi:
“Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.”
ADVERTISEMENT
(GTT)