Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Cara Puasa Weton yang Benar Menurut Tradisi Kejawen
26 Juni 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam tradisi Kejawen, puasa weton biasa dijalankan pada hari kelahiran seseorang. Biasanya, praktik puasa ini dilakukan sesuai dengan penanggalan Jawa yang disebut sebagai “weton”.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Ilmu Sabdo Dadi karya Nur Prabawa Wijaya , weton merupakan kombinasi antara hari pasaran (Jumat Legi, Selasa Kliwon, dan lain-lain) dan wuku (Sinta, Manis, dan sebagainya). Kombinasi tersebut dapat mencerminkan karakteristik dan energi tertentu dalam diri seseorang.
Puasa weton dapat dipraktikkan untuk meningkatkan kualitas spiritual. Masyarakat Jawa juga percaya bahwa puasa ini dapat mendatangkan berkah yang melimpah karena berkaitan dengan hari lahir seseorang.
Praktik keagamaan sudah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Jawa. Bagaimana cara puasa weton yang benar? Simak panduannya dalam artikel berikut ini.
Cara Puasa Weton Menurut Tradisi Jawa
Mengutip buku Indera ke-6 karya RA. Phoenix (2020), cara puasa weton bisa dimulai dengan puasa mutih, puasa ngrowot, puasa ngayep, dan puasa nyodot. Anda bisa memilih jenis yang sesuai dengan kemampuan masing-masing.
ADVERTISEMENT
Jika mengacu pada tradisi Kejawen, puasa weton bisa dilaksanakan selama 25 jam. Puasa dimulai dari waktu maghrib atau sekitar pukul 17.00 sampai pukul 18.00 di hari berikutnya.
Namun jika merujuk pada versi normal, Anda bisa melakukannya selama 14 jam saja. Puasa dimulai pukul 04.00 pagi dan berakhir di waktu maghrib atau sekitar pukul 18.00.
Dirangkum dari buku Ilmu Membuka Aura karya Nur Prabawa Wijaya (2020), berikut tata cara puasa weton yang benar untuk Anda ikuti:
1. Tentukan weton
Tentukan tanggal kelahiran atau weton masing-masing. Weton tersebut dapat dijadikan sebagai acuan berapa hari Anda akan berpuasa.
Misalnya orang yang lahir di hari Sabtu wajib menjalankan puasa selama 9 hari. Puasa dimulai sejak hari kelahiran dan berlanjut hingga Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan berakhir di Minggu.
2. Mandi besar
ADVERTISEMENT
Sebelum berpuasa, lakukan mandi besar untuk membersihkan jiwa dan raga. Lalu, niatkan untuk mandi besar dengan bahasa yang mudah dipahami. Basuh seluruh badan dengan air, termasuk rambut Anda.
3. Baca niat
Menjelang waktu puasa dimulai, lakukan niat untuk berpuasa weton. Sampaikan bahwa Anda berpuasa agar sedulur papat dan kelima pancer patuh dan tunduk pada Anda.
Contoh niatnya yaitu, “Niat saya puasa hari weton saya selama tiga hari, kakang kawah adi ari-ariku patuh dan tunduklah kepadaku”. Sebelum niat berdoalah sesuai dengan ajaran agama masing-masing.
4. Puasa
Setelah niat, lakukan puasa seperti biasa. Dianjurkan untuk sahur (makan) terlebih dahulu untuk memperkuat stamina tubuh.
Selama puasa usahakan taat beribadah atau berdoa sesuai dengan ajaran agama masing-masing. Berperilakulah senormal mungkin dan usahakan tidak memberitahukan kepada orang lain kalau Anda sedang berpuasa.
ADVERTISEMENT
5. Akhiri puasa
Akhiri puasa dengan berdoa dan makan seperti biasa serta tidak berlebihan. Usahakan untuk menghindari mengonsumsi makanan yang berasal dari binatang. Konsumsilah buah-buahan dan sayuran sebagai pelengkap.
(MSD)