Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Child Grooming, Modus Kejahatan Seksual pada Anak yang Jarang Disadari Orang Tua
27 September 2024 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Child grooming adalah salah satu bentuk kejahatan seksual pada anak di bawah umur yang sering kali luput dari perhatian orang tua. Itu karena pelaku grooming bersembunyi di balik keramahan dan kebaikan terhadap korban, sehingga tingkat kewaspadaan terhadapnya pun jadi berkurang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, grooming dilakukan secara terencana dan bertahap. Prosesnya biasanya memakan waktu lama sampai korban merasa nyaman, percaya, dan orang-orang di sekitarnya tak menaruh rasa curiga.
Ketika pelaku sudah berhasil memanipulasi dan mengontrol korban, mereka akan mengajak atau bahkan memaksa korban untuk terlibat dalam tindakan seksual. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda child grooming agar anak terhindar dari modus kejahatan ini. Lantas, apa saja tanda-tanda child grooming?
Cara Mengidentifikasi Child Grooming
Sejatinya, sulit bagi seseorang untuk mengidentifikasi perilaku child grooming karena modus kejahatan ini dilakukan secara perlahan dan halus. Terlebih, pelakunya kerap kali merupakan orang terdekat yang hampir pasti tidak dicurigai.
Namun, dalam laman Raising Children, ada sejumlah tanda-tanda umum pada anak yang sedang jadi target pelaku grooming yang bisa dikenali, yakni:
ADVERTISEMENT
Baca Juga: 6 Tanda Anak Mengalami Pelecehan Seksual
Cara Mencegah Child Grooming
Menurut laman Child Safety, mencegah grooming dapat dilakukan orang tua dengan cara memberikan edukasi yang tepat pada anak . Dengan begitu, anak tidak akan mudah termakan modus para pelaku grooming. Apa saja bentuk edukasinya?
ADVERTISEMENT
1. Membantu anak memahami situasi berbahaya
Jelaskan kepada anak terkait situasi yang aman dan tidak aman untuknya. Contoh sederhana, misalnya diajak berduaan dengan orang asing di tempat sepi, maka itu bisa dikatakan tidak aman.
Selain itu, bantu anak untuk mengidentifikasi reaksi alami tubuh mereka saat merasa tidak aman. Reaksi tersebut dapat berupa jantung berdebar-debar, telapak tangan berkeringat, dan denyut nadi yang cepat.
2. Ajarkan perilaku internet sehat
Beri tahu kepada anak bahwa orang asing di dunia maya harus diwaspadai. Tanamkan pikiran untuk tidak membalas pesan dari orang asing yang tidak dikenal, terutama pada lawan jenis atau orang dewasa.
3. Edukasi tentang batasan tubuh
Ajarkan anak mengenai batasan tubuh yang boleh dan tak boleh dilihat orang lain. Dengan begitu, mereka bisa memahami orang-orang berniat jahat kepadanya. Sampaikan pula kepada anak untuk berani menolak dan menghindari perilaku serta rayuan yang menjurus ke arah seksual.
ADVERTISEMENT
(DEL)