Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Ciri-Ciri Orang Jujur dalam Islam beserta Manfaat bagi Pelakunya
17 Maret 2022 16:43 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Berperilaku jujur dalam segala kondisi merupakan salah satu perintah Allah SWT kepada umatnya dalam membangun hubungan antarsesama manusia. Orang yang senantiasa memiliki akhlak jujur dalam dirinya adalah ciri khas orang beriman, sebaliknya dusta adalah sifat bagi orang yang munafik.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana telah dijelaskan oleh Dr. Muhbib Abdul Wahab, MA dalam bukunya Selalu Ada Jawaban Selama Mengikuti Akhlak Rasulullah, kejujuran merupakan salah satu bukti keimanan orang Mukmin. Seorang Mukmim yang jujur pasti berkata , berpikir benar, bersikap, dan bertindak dengan benar.
Karenanya, Allah SWT sangat menganjurkan bahkan memerintahkan orang beriman agar selalu memiliki sifat yang jujur, seperti yang tertuang dalam surat Al-Ahzab, yang artinya:
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya).” (QS. Al-Ahzab: 23-24)
Belajar menjadi orang jujur harus dimulai dengan jujur di hadapan Allah SWT. Seseorang dapat dikatakan jujur di hadapan Allah apabila ia telah merealisasikan kejujurannya dalam tiga aspek, yaitu iman, ketaatan, dan akhlak yang mulia.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, sudah seharunya umat Muslim untuk selalu berperilaku jujur agar mendapatkan ketenangan hidup dan surganya Allah SWT. Untuk bisa mewujudkan hal tersebut, ketahui ciri-ciri orang jujur dalam ulasan di bawah ini.
Ciri-Ciri Orang Jujur
Ahmad Kusarei dalam bukunya yang berjudul Aqidah Akhlak menuliskan setidaknya ada dua ciri untuk mengetahui apakah seseorang jujur atau tidak, yakni:
1. Suka berbuat kebajikan
Berbuat kebajikan maksudnya adalah senantiasa benar dalam segala ucapan dan perbuatan. Ia selalu berkata atau mengeluarkan pernyataan apa adanya sesuai fakta yang sedang dialami atau terjadi dan tidak mengandai-andai.
Selain itu, orang yang jujur senantiasa selalu melakukan pekerjaannya hanya semata-mata karena Allah SWT, bukan karena mengharapkan pujian dari orang lain. Oleh karena itu, orang yang memiliki sifat jujur selalu melakukan segala perbuatan atau pekerjaannya untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
ADVERTISEMENT
2. Suka menepati janji
Salah satu ciri orang jujur adalah selalu menepati janji dan bertanggung jawab. Sebab, orang yang jujur akan berpikir apabila janji tidak ditepati akan membuat orang lain tersakiti. Hal itu membuat dirinya akan merasa berdosa serta dibenci.
Oleh karena itu, orang-orang yang jujur selalu punya keyakinan yang kuat atas janji yang telah diberikan. Hal ini seringkali dilakukan karena ingin menyenangkan orang lain agar tidak dikucilkan dari kelompok atau golongan tertentu.
Manfaat Memiliki Sifat Jujur
Allah memerintahkan umatnya untuk bersikap jujur bukan tanpa sebab. Ada manfaat yang akan didapatkan ketika seseorang tersebut memiliki sifat mulia ini.
Menukil pada buku Selalu Ada Jawaban Selama Mengikuti Akhlak Rasulullah oleh Dr. Muhbib Abdul Wahab, MA berikut manfaat memiliki sifat jujur berdasarkan hadits Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT
1. Dapat menenangkan jiwa
Berkata dan berlaku jujur merupakan salah satu kunci ketenangan hidup. Sebab, orang yang berdusta pada dasarnya mencederai hati nuraninya sendiri.
Ia selalu menyembunyikan dan menyimpan kebohongannya itu. Semakin banyak kebohongan yang disimpan dalam hatinya, hidupnya akan semakin gelisah dan tidak tenang.
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadits oleh Abu Muhammad Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Tinggalkanlah apa yang meragukanmu pada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta mengelisahkan.” (HR. At-Turmudzi dan Ahmad)
2. Mendapatkan bimbingan ke surga
Selian mendapatkan ketenangan jiwa, seseorang yang memiliki sifat jujur akan mendapatkan bimbingan menuju surga oleh Allah SWT. Sedangkan orang yang memiliki sifat dusta akan digiring oleh Allah SWT ke dalam neraka. Sebagaimana yang tertulis pada hadis berikut:
ADVERTISEMENT
Abdullah bin Mas’ud meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kejujuran itu adalah kebaikan. Dan, kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Dan, seseungguhnya dusta itu adalah kejahatan. Dan, sesungguhnya kedustaan itu akan menggiring ke neraka. Seseorang yang memelihara kedustaan maka ia akan dicatat pendusta di sisi Allah.” (HR. Ibnu Abi Syaibah)
(IMR)