Konten dari Pengguna

Ciri-ciri Orang yang Meninggal dalam Keadaan Husnul Khotimah

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
12 September 2022 11:04 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri-ciri orang yang meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri-ciri orang yang meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah menjadi dambaan setiap umat Islam. Husnul khotimah merupakan kondisi di mana seseorang menemui ajalnya dalam keadaan yang baik.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Newborn: Super Muslim, husnul khotimah adalah meninggal dalam keadaan membawa iman, tunduk, dan berserah diri kepada Allah. Dapat disimpulkan, husnul khotimah artinya meninggal dalam keadaan bertaubat dari segala dosa dan diridhoi Allah.
Seseorang yang meninggal dalam keadaan husnul khotimah akan mendapat kebaikan di alam kubur hingga datang hari kiamat. Dan ketika kiamat datang, mereka akan mendapatkan kebahagiaan sejati dengan bertemu Allah di surga.
Husnul khotimah dapat dicapai dengan istiqomah dan menjaga amal ibadah selama masa hidupnya. Jika ada yang meninggal dalam keadaan husnul khotimah, seseorang bisa mengetahuinya dari ciri-ciri tertentu.

Ciri-ciri Orang Meninggal dalam Husnul Khotimah

Ilustrasi ciri-ciri orang yang meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Foto: Pixabay
Dirangkum dari buku Doa-doa Terbaik Sepanjang Masa, orang yang masuk ke dalam ciri-ciri meninggal dalam husnul khotimah adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

1. Mengucapkan Kalimat Syahadat Saat Meninggal

Dalam beberapa riwayat dikatakan bahwa orang yang pada akhir hidupnya membaca lafal “La ilaaha illallah", maka ia termasuk orang yang mendapat husnul khotimah.
Rasulullah bersabda: "Barang siapa yang pada akhir kalimatnya mengucapkan "La ilaha illallah" maka ia dimasukkan ke dalam surga." (HR. Hakim dan Ibnu Hibban)

2. Dahinya Berkeringat Ketika Wafat

Dalam kitab At-Tadzkirah, Imam Qurthubi menuliskan beberapa pendapat para ulama tentang keringat yang membasahi dahi seorang Muslim ketika meninggal.
Ada sebuah kisah tentang Buraidah bin Hushaib yang diriwayatkan Tirmidzi, Ibnu Majah, An-Nasa’i, dan Ahmad, ketika pergi Khurasan, ia melihat saudaranya yang sakit tengah mendekati ajalnya dalam keadaan berkeringat pada bagian dahinya, lalu ia berkata: "Allahu Akbar! Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'Meninggalnya seorang mukmin dengan keringat di dahi'."
ADVERTISEMENT

3. Meninggal pada Malam Jumat

Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad menjelaskan keutamaan dari seorang Muslim yang wafat pada malam jumat. "Tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari jum'at atau pada malam jum'at kecuali pasti lah Allah menghindarkannya dari siksa kubur." (HR. Ahmad)

4. Jihad di Jalan Allah (syahid)

Jika meninggal dalam keadaan jihad di jalan Allah, bisa dipastikan ia mendapat pahala yang sangat besar. Hal ini juga dijelaskan dalam sebuah hadits Rasulullah yang artinya: “Tha'un adalah azab yang Allah kirimkan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Maka Allah jadikan tha'un sebagai rahmat bagi kaum mukminin.
Siapa di antara hamba (muslim) yang terjadi wabah tha'un di tempatnya berada, lalu ia tetap tinggal di negerinya tersebut dalam keadaan bersabar, dalam keadaan ia mengetahui tidak ada sesuatu yang menimpanya melainkan karena Allah telah menetapkan baginya, maka orang seperti ini tidak ada yang patut diterimanya, kecuali mendapatkan semisal pahala syahid.” (HR. Turmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
ADVERTISEMENT

5. Meninggal saat Melahirkan

Ilustrasi prempuan meninggal saat meninggal. Foto: Unsplash
Jika seorang wanita meninggal dalam keadaan sedang atau setelah melahirkan, maka itu termasuk ke dalam ciri-ciri orang yang meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Mati di jalan Allah adalah syahid, dan perempuan yang mati ketika tengah melahirkan adalah syahid, mati karena terbakar adalah syahid, mati karena tenggelam adalah syahid, mati karena penyakit TBC adalah syahid, dan mati karena penyakit perut adalah syahid." (HR.Thabrani)

6. Wafat saat Membela Diri Ketika dirampok

Jika ada seseorang yang meninggal karena membela diri saat dirampok, maka ia meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang mati karena mempertahankan hartanya adalah syahid." (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Nasai, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Abu Hurairah juga meriwayatkan kisah seorang laki-laki yang datang kepada Rasulullah sambil berkata, "Ya, Rasulullah, beritahukanlah kepadaku bagaimana bila ada seseorang yang datang dan akan merampas hartaku."
ADVERTISEMENT
Beliau menjawab, "Jangan engkau berikan." la bertanya, "Bagaimana kalau ia membunuhku?" Beliau menjawab, "Engkau mati syahid." Orang itu bertanya lagi, "Bagaimana kalau aku yang membunuhnya?" Beliau menjawab, "la masuk neraka." (HR. Imam Muslim, Nasai dan Ahmad).

7. Meninggal dalam Keadaan Beramal Saleh

Orang yang wafat saat sedang beramal saleh termasuk husnul khotimah. Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang mengucapkan 'Laa ilaaha illallah' karena mengharapkan wajah Allah yang dia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka dia masuk surga. Siapa yang berpuasa sehari karena mengharapkan wajah Allah yang menutup hidupnya dengan amal tersebut maka dia masuk surga. Siapa yang bersedekah dengan satu sedekah karena mengharapkan wajah Allah yang dia mengakhiri hidupnya dengan amal tersebut maka dia masuk surga." (HR. Ahmad)
ADVERTISEMENT
(ANS)