Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Ciri-Ciri Pasar Monopoli yang Membedakannya dengan Jenis Pasar Lain
31 Oktober 2021 10:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Secara bahasa , monopoli berasal dari kata ‘monos’ yang berarti sendiri dan ‘polien’ yang berarti penjual. Jadi, pasar monopoli adalah jenis pasar yang hanya dikuasai oleh satu penjual.
Penjual dalam pasar monopoli mempunyai kekuasaan penuh untuk menentukan harga pasar. Ia tidak perlu mempertimbangkan pengaruh firma lain terhadap penentuan harga maupun jumlah produk yang diperdagangkan.
Untuk membedakannya dengan jenis pasar lain, pasar monopoli memiliki karakteristik dan ciri tersendiri. Apa saja? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.
Ciri-ciri Pasar Monopoli
Pasar monopoli umumnya menjual suatu produk yang dibutuhkan oleh banyak orang. Jenis pasar ini dikatakan monopoli jika output seluruh industrinya diproduksi dan dijual oleh satu perusahaan saja.
Contohnya, listrik diproduksi oleh PLN, air diproduksi oleh PAM, dan transportasi kereta disediakan oleh KAI. Adapun ciri-ciri pasar monopoli adalah sebagai berikut seperti dikutip dari buku Aspek Dasar Ekonomi Mikro oleh Antyo Pracoyo:
1. Hanya ada satu penjualan
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan namanya, pasar monopoli hanya dikuasai oleh satu penjual. Sehingga, keputusan harga dan jumlah produk yang diperdagangkan pun sangat ditentukan olehnya.
Peran penjual dalam hal ini adalah sebagai penentu harga (price maker) dan pengontrol harga pasar. Ia tidak perlu mempertimbangkan firima lain dalam menjalankan bisnisnya. Contoh: PLN menentukan harga listrik sendiri, PAM menentukan harga air, dan lain-lain.
2. Perusahaan memerlukan sedikit promosi
Promosi iklan tidak diperlukan dalam pasar monopoli, karena semua pembeli pasti memerlukan barang dari perusahaan tersebut. Promosi iklan biasanya dilakukan untuk menjalin hubungan baik dengan pelanggan atau konsumen saja.
3. Tidak ada barang substitusi
Mengutip buku Edisi Belajar Teori Ekonomi Pendekatan Mikro oleh Jun Surjanti, dkk., umumnya, perusahaan monopoli memproduksi barang yang tidak ada di pasar. Dengan kata lain, tidak terdapat barang sejenis yang hampir sama atau mirip. Ini lah yang disebut tidak ada barang substitusi (pengganti) dalam pasar monopoli.
Contohnya, aliran listrik yang berasal dari PLN tidak dapat digantikan dengan lampu minyak. Ini karena listrik bukan hanya digunakan untuk menghidupkan lampu saja, tetapi juga untuk menghidupkan televisi, setrika, radio dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
4. Produk yang dijual unik
Produk yang dijual dalam pasar monopoli cenderung unik dan langka. Barang yang diperjualbelikan tidak bisa digantikan dengan barang lain. Barang tersebut juga menjadi satu-satunya produk yang identik.
5. Terdapat halangan untuk masuk bagi penjual lain
Karena ketatnya persaingan pasar monopoli, terdapat hambatan penjual lain untuk masuk dalam pasar ini. Hambatan tersebut dapat berupa legalitas, teknologi yang canggih dan tidak mudah dicontoh perusahaan lain, keuangan/modal yang besar, dan lain-lain.
6. Terdapat kebijakan limitasi harga (limit pricing policy)
Sebagai price maker, perusahaan di pasar monopoli dapat menerapkan kebijakan limitasi harga. Kebijakan ini dilakukan dengan menetapkan harga serendah mungkin agar perusahaan lain tidak tertarik untuk memasuki pasar. Kebijakan juga didukung dengan promosi seperti iklan secara besar-besaran serta diferensiasi produk.
ADVERTISEMENT
(MSD)