Ciri-ciri Perikanan Air Payau serta Spesies Ikan yang Dibudidayakan

Ikan kakap, Sumber: Pexels

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Dengan beragamnya kondisi alam yang dimiliki, ada banyak sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan dan dibudidayakan masyarakat Indonesia.

Salah satu kondisi alam yang dapat dibudidayakan adalah air payau. Mengutip dari Buku Pintar Bumi dan Antariksa oleh Jumanta, air payau campuran dari air asin dan air tawar.

Air payau tercipta akibat dari degradasi lingkungan dan naiknya air pasang. Ketika air laut meluap dan masuk ke median sungai, terjadi pendangkalan di sekitar sungai, sehingga air asin pun masuk ke dalam air tanah dangkal. Jika kadar garam air di antara 0,5 sampai 30 gram, maka itu sudah termasuk air payau. Sedangkan kandungan garam 30 gram ke atas digolongkan sebagai air asin.

Dalam buku Brackish Water oleh Jaap van der Zwan dijelaskan, air payau bisa dijadikan air pendingin untuk industri perminyakan dan tambang. Dalam industri perikanan, air payau juga memiliki banyak manfaat.

Air payau mengandung nutrisi yang tinggi bagi ikan. Itu mengapa ada banyak budidaya ikan air payau yang dilakukan dalam bentuk tambak atau empang.

Industri perikanan air payau memiliki karakteristik yang berbeda dengan budidaya ikan lainnya. Apa ciri-ciri perikanan air payau?

Ikan Kakap, Sumber: Pexels

Ciri-Ciri Perikanan Air Payau

Mengutip dari buku Manajemen Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut oleh Jimmy Cahyadi, zona air payau memiliki ciri dan sifat yang khas. Ada 4 ciri-ciri perikanan air payau, yaitu:

Contoh spesies ikan yang bisa dibudidayakan dalam air payau adalah bandeng dan kakap putih. Banyak yang memelihara ikan bandeng dan kakap putih di pesisir pantai dan kolam.

Bandeng dan kakap putih juga sering dikonsumsi oleh masyarakat dengan permintaan yang cukup tinggi. Budidaya bandeng dan kakap putih banyak ditemukan di Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.

(ADB)